Solopos.com, SEMARANG -- Kasus virus corona atau Covid-19 di Semarang terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang justru akan melonggarkan sejumlah pembatasan kegiatan masyarakat.
Salah satu pelonggaran itu adalah dengan membuka jalur atau jalan protokol yang sebelumnya ditutup. Sebelumnya penutupan jalan tersebut dilakukan dalam rangka pembatasan pergerakan masyarakat.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Jumlah Tes Covid-19 Indonesia di Bawah Negara Miskin, Yuri Klaim Kalahkan Vietnam
Pembukaan sejumlah ruas jalan ini diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam jumpa pers di Balai Kota Semarang, Kamis (11/6/2020). Hendi menjelaskan alasan pembukaan jalan saat kasus Covid-19 di Semarang sedang melonjak.
"Sebenarnya ini masih kita rahasiakan. Tapi, karena sudah ditanyakan ya kita jawab. Iya, ada sejumlah jalan yang akan kita buka. Kemungkinan Senin [15/6/2020] ada beberapa ruas yang kita buka," ujar wali kota yang kerap disapa Hendi itu.
Sudah 30 Jenazah di Klaten Dimakamkan dengan Prosedur Covid-19
Hendi mengatakan pembukaan jalan dilakukan agar kegiatan ekonomi di Semarang kembali menggeliat. Dia tidak menyebutkan bagaimana pengendalian saat jalan dibuka dalam kondisi jumlah kasus Covid-19 Semarang melonjak.
Kendati demikian, Hendi tidak menyebutkan secara pasti ruas jalan mana yang akan segera dibuka. Sebelumnya, Pemkot Semarang telah menutup sejumlah ruas jalan guna membatasi aktivitas masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
Santap Makanan Hajatan, Belasan Warga Getasrejo Grobogan Keracunan
Melonjak
Penutupan itu dilakukan sebelum kasus Covid-19 Semarang melonjak setinggi pekan ini. Setidaknya ada 10 ruas jalan di Kota Semarang yang ditutup selama pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sejak 24 April lalu.
Ruas jalan itu antara lain Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda, Jl. Gajah Mada, Jl. Pahlawan, dan Jl. Achmad Yani. Selain itu, Jl. Wahidin, Jl. Lamper, dan Jl. Tanjung, serta ruas simpang Sampangan dan simpang Jl. Supriyadi.
Kronologi Teror Terhadap Teknokra Unila, Penyelenggara Diskusi Diskriminasi Papua
Sementara itu, hingga kini kasus Covid-19 di Kota Semarang masih menunjukkan tren meningkat dengan jumlah total 667. Dari jumlah sebanyak itu, 254 pasien masih menjalani perawatan, 343 orang dinyatakan sembuh, dan 70 orang meninggal dunia.