SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kasus harian Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo melonjak hingga seratusan orang dalam sehari. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo berencana mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien positif tanpa gejala dan bergejala ringan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (DKK) Sukoharjo, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Februari 2022 sebanyak 103 orang. Perinciannya, pasien positif dengan gejala sebanyak 83 orang dan pasien positif tanpa gejala sebanyak 20 orang. Penambahan kasus harian Covid-19 tersebut cukup signifikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama tiga bulan lebih kasus Covid-19, penambahan kasus harian virus corona di Sukoharjo tak pernah lebih dari 10 orang. Melonjaknya kasus Covid-19 dipengaruhi munculnya klaster sekolah di wilayah Kecamatan Kartasura. Jumlah santri yang terpapar virus berjumlah puluhan orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Waduh, Banyak Pedagang Kuliner di Sukoharjo Nekat Tak Pakai Masker

“Kami berencana mengaktifkan lagi tempat isolasi terpusat di Sukoharjo. Polanya tidak berubah. Tempat isolasi terpusat diperuntukkan bagi pasien positif tanpa gejala atau memiliki gejala ringan. Sementara pasien dengan gejala dirawat intensif di sembilan rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (3/2/2022).

Keterbatasan Kamar di Rumah

Selama ini, ungkap dia, tempat isolasi terpusat kurang diminati para pasien positif tanpa gejala dan bergejala ringan. Mereka memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. Padahal, tak jarang kamar di rumah sangat terbatas. Mereka berbaur dengan anggota keluarga lain lantaran keterbatasan ruang di rumah.

Pasien positif Covid-19 bisa saja tanpa sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain yang kondisi kesehatannya lebih rentan seperti lanjut usia (lansia) dan anak-anak. “Kami mendorong pasien positif tanpa gejala untuk menjalani isolasi terpusat. Ini salah satu substansi yang ditekankan dalam rapat penanganan Covid-19 pada pekan lalu,” ujar dia.

Baca juga: Honor Petugas Penyampai SPPT Sukoharjo Ditambah Jadi Rp3.000/Lembar

Namun, Yunia belum dapat memastikan lokasi isolasi terpusat bagi pasien positif tanpa gejala. Pemerintah masih mencari lokasi yang paling representatif digunakan sebagai tempat isolasi terpusat.

Sebelumnya, ada dua lokasi isolasi terpusat yakni Medical Education and Research Center (MERC) RS UNS Kartasura dan Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. “Untuk MERC RS UNS sekarang digunakan para mahasiswa yang kembali aktif kuliah tatap muka. Sementara Asrama Haji Donohudan dikelola Pemprov Jawa Tengah dan lokasinya cukup jauh dari Sukoharjo. Jadi kami masih mencari lokasi yang pas untuk tempat isolasi terpusat,” papar dia.

Sekda Sukoharjo, Widodo, menyampaikan pemerintah bakal melakukan intervensi untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Intervensi itu berupa penguatan pelacakan atau tracing kontak erat pasien positif yang belum ideal. Hal ini dilakukan satgas penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan yang berkolaborasi dengan sukarelawan penanganan Covid-19.

Baca juga: 275 Santri SMA IT Nur Hidayah Kartasura akan Dites PCR Ulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya