SOLOPOS.COM - Ilustrasi - Petugas memakamkan pasien terkorfirmasi positif corona Madiun, Jatim. (Antaranews.com)

Solopos.com, SRAGEN -- Tiga warga Sragen meninggal dunia dengan status positif Covid-19 pada Minggu (13/12/2020). Di hari yang sama, jumlah warga di Bumi Sukowati yang terkonfirmasi positif corona bertambah 71 orang.

Ke-71 orang itu menambah panjang daftar warga Sragen yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.163 orang. Sebanyak 632 di antaranya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan ruang isolasi di Technopark Ganesha Sukowati.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Waduh, Bawaslu Jateng Sebut Ada 158 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN dan Kades Selama Pilkada 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Minggu, terdapat 33 warga yang dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19. Total terdapat 1.451 warga yang dinyatakan sembuh dari corona.

“Ada tiga warga yang meninggal dunia [dengan status positif corona]. Mereka adalah S, 50, warga Gupakwarak, RT 22, Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, W, 50, warga Desa Jekawal, Kecamatan Tangen, dan S, 68, warga Pakel RT 14/RT 05, Desa Japoh, Kecamatan Jenar. Ketiganya meninggal dunia di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Semua perempuan,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, kepada Solopos.com, Minggu malam.

Ketiga warga itu menambah panjang daftar warga Sragen yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 menjadi 80 orang.

Zona Merah

Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, menegaskan Kabupaten Sragen masih berstatus zona merah Covid-19. Oleh sebab itu, protokol kesehatan perlu diperketat dalam segala bidang demi mengurangi penularan Covid-19.

Dia mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat jumlah warga positif corona dengan status tanpa gejala atau asimtomatik lebih banyak daripada mereka yang memiliki gejala atau simtomatik.

Di Tengah Simpang Siur Kebijakan Karantina, Hotel Berbintang Di Solo Tetap Gelar Makan Malam Nataru

“Saya merasakan penderitaan mereka yang ada di rumah sakit. Para tetangga cenderung abai. Padahal, mutasi genetik dari virus itu lebih ganas. Kita tidak boleh berpangku tangan. Butuh kerja sama dan bahu membahu. Harapannya Sragen bisa lalui zona merah, menjadi oranye, lalu jadi kuning, kemudian hijau,” terang Dedy pada acara peresmian Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu di Kantor Kemenag Sragen, Sabtu (12/12/2020).

KPU Sukoharjo Targetkan Rekapitulasi Penghitungan Suara di Kecamatan Rampung Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya