SOLOPOS.COM - Lanskap bangunan Pura Mangkunegaran Solo, Kamis (16/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya enam rombongan wisatawan dari berbagai daerah membatalkan kunjungan ke Pura Mangkunegaran Solo dengan alasan kasus Covid-19 di wilayah mereka sedang naik.

Abdi dalem bidang pariwisata di Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, mengatakan saat ini sudah ada sekitar enam rombongan yang membatalkan kunjungan ke Mangkunegaran karena masalah pandemi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Di Mangkunegaran ada beberapa sekolah yang sudah reservasi tapi kemudian batal berkunjung. Ada dari Ponorogo, Boyolali, Jakarta, daerah di Jawa Timur dan sebagainya. Kira-kira kalau sekolah itu ada 5-6 sekolah,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Asal Usul Sejarah Pura Mangkunegaran, Bermula dari Perjanjian Salatiga

Ekspedisi Mudik 2024

Rencananya rombongan wisatawan dari berbagai daerah itu datang ke Pura Mangkunegaran Solo pada pekan depan. “Rencana mulai Senin besok sudah tiba. Ada yang 14, 15, 17 [Februari]. Tapi karena kondisi pandemi di wilayah masing-masing, akhirnya tidak jadi,” lanjutnya.

Mengenai jumlahnya, Joko mengungkapkan dalam setiap rombongan sekolahan minimal 200 orang. Selain rombongan dari sekolah-sekolah, juga ada satu rombongan umum dari Semarang yang membatalkan kunjungan.

“Rombongan umum itu dari Semarang, juga membatalkan, ada 40 orang. Alasannya juga karena pandemi. Sebab aturan di masing-masing daerah beda. Mungkin levelnya juga beda,” jelasnya.

Baca Juga: Lestarikan BCB, Prajurit TNI AU Bersihkan Kawasan Mangkunegaran Solo

Dengan kondisi seperti itu, diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan di Pura Mangkunegaran Solo bulan ini akan menurun. Ia menjelaskan jumlah kunjungan pada November 2021 sekitar 400 orang.

Kunjungan TSTJ

Kemudian pada Desember 2021 dan Januari 2022 sudah di atas 1.000 orang. Ia berharap pandemi Covid-19 dengan munculnya varian Omicron ini bisa lekas terkendali.

“Harapan kami kondisi ini tidak dipolitisasi. Walaupun ada jangan dipolitisasi secara berlebihan. Pariwisata itu larane cepet, marine cepet. Semoga Omicron ini bisa mengakhiri pandemi Covid-19,” katanya.

Baca Juga: Revitalisasi Bangunan Pura Mangkunegaran Solo Target Selesai Akhir 2021

Sementara di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, kondisinya sedikit bereda. Menurut Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosa, mengatakan kunjungan saat ini sifatnya insidental, tidak pesan dulu.

“Seperti hari ini ada rombongan dari Purwodadi, langsung datang. Jadi meski ada kebijakan pembelajaran jarak jauh [PJJ], tidak ada kaitannya dengan kunjungan,” katanya.

Di sisi lain di Solo saat ini juga terbit Surat Edaran Wali Kota terkait pembatasan kegiatan masyarakat level 2. Menurut Bimo, terbitnya SE itu juga tidak akan berdampak banyak terhadap sektor wisata. Bahkan dalam SE itu ada potensinpenambahan pengunjung.

Baca Juga: Abdi Dalem Pura Mangkunegaran Solo Mulai Bersiap, MN X Segera Jumeneng?

“Justru ada perbedaan dari kapasitas jumlah pengunjung dari 25% menjadi 50%. Artinya pengunjung kami bisa naik jumlahnya. Kapasitas 100% itu 20.000 orang sehari. Kalau 50% sekitar 10.000 orang. Tapi dengan tidak ada event seperti ini sulit mencapai 10.000 pengunjung. Rata-rata pada Minggu ada 3.500-4.000 orang. Jadi masih aman dari ketentuan SE,” ujar Bimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya