SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat dijumpai wartawan seusai memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Senin (14/12/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus melonjak tajam. Satgas Penanganan Covid-19 bahkan menyebut Jateng menjadi daerah dengan kasus Covid-19 yang melonjak tertinggi selama sepekan terakhir, yakni 88%.

Selain itu, Jateng juga disebut sebagai satu dari delapan provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yuliyanto Prabowo, mengaku akan melakukan sederet upaya guna menekan melonjaknya kasus positif maupun kematian akibat Covid-19.

Lebih-Kurang Rumah Kuldesak Sesuai Fengsui

Salah satunya yakni dengan meningkatkan kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi terpusat bagi penanganan pasien Covid-19.

“Strateginya peningkatan upaya dari hulu sampai hilir. Mulai dari meningkatkan ketaatan 3M, menyiapkan vaksinasi, peningkatan kapasitas rumah sakit dan juga penyediaan isolasi terpusat,” ujar Yulianto dalam pesan singkat kepada Solopos.com, Rabu (16/12/2020).

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (14/12/2020) lalu, menyebutkan saat ini terus menambah rumah karantina terpusat.

Simak Tips Kelola Uang Gaji Versi Pandemi Ini!

Selain rumah karantina, Jateng juga tengah mengajukan penambahan tenaga kesehatan.  Dari 64 rumah sakit (RS) yang ada telah mengajukan 914 orang perawat, 26 dokter, 629 orang perawat ruang isolasi, dan 285 perawat ruang ICU.

Selain itu, Jateng juga mengajukan penambahan 21 dokter untuk ruang isolasi dan lima dokter untuk ruang ICU. “Inilah yang kita sedang lakukan penambahan terus-menerus. Kita kerja sama dengan IDI dan PPNI yang ada di Jateng,” ujar Ganjar.

Tingkatkan Tempat Isolasi

Pihaknya saat ini juga melakukan peningkatan tempat isolasi mandiri. Menurutnya, tempat isolasi itu ada yang ada di rumah sakit (RS) pusat maupun di ICU. Dia menginformasikan, untuk tempat tidur ICU ada di RS lini 1, 2, maupun 3.

Toyota Indonesia Hadirkan Mobil Listrik Baterai

Dia memerinci di RS lini 1 tempat tidur ICU semula ada 99 unit, sekarang tambah 33 unit. Dengan demikian, total ada 132 unit. Lalu tempat tidur isolasinya dari 1.176 unit menjadi 1.320 atau bertambah 144 unit.

Selanjutnya, untuk RS lini 2 tempat tidur ICU semula 185, sekarang 268 unit atau bertambah 83 unit.  Sedangkan, tempat tidur isolasinya semula 2. 374 unit menjadi 2.723 unit, atau bertambah 349 unit.

Sementara untuk RS lini 3 tempat tidur ICU semula 154 unit menjadi 569 unit atau bertambah 415 unit. Kemudian, tempat tidur isolasinya semula 2.388 unit menjadi 6.978 unit, atau bertambah 4.590 unit.

Ini Fakta di Balik Hebohnya Tagar #RIPMadonna

“Jadi ini yang kita pastikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat kita harapkan tenang, aman,” harapnya.

Ganjar menjelaskan, tempat isolasi yang terpusat seperti Asrama Haji Donohudan Boyolali memiliki kapasitas 872 tempat tidur dan sampai saat ini baru menampung 33 pasien terkonfirmasi.

Sementara tempat isolasi terpusat lain seperti Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng di Semarang saat ini terisi 56 pasien, dengan kapasitas 192 tempat tidur.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya