SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M said Hidayat. (Istimewa/Boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI – Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Boyolali melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Pemkab Boyolali pun memperketat aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berskala Mikro.

Dikutip dari Boyolali.go.id, Kamis (17/6/2021), Bupati Boyolali meluncurkan Surat Edaran (SE) nomor 300/1949/5.5/2021 tentang perpanjangan PPKM Mikro yang berlaku mulai Selasa (15/6/2021) sampai dengan Senin (28/6/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perpanjangan PPKM Mikro ini diharapkan dapat menekan laju persebaran Covid-19 di Boyolali. Pasalnya, sejumlah klaster baru muncul di Kota Susu. Beberapa di antaranya merupakan imbas dari klaster Kudus.

Baca Juga: Covid-19 Klaster Hajatan di Simo Boyolali: 30 Warga Positif, 2 Dusun Lockdown

Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan aturan PPKM Mikro yang baru ini hampir sama dengan aturan PPKM sebelumnya. Namun ada sejumlah perubahan yang semakin diperketat. Said berharap langkah pemerintah ini bisa didukung oleh seluruh elemen masyarakat agar upaya menurunkan angka kasus Covid-19 di Boyolali dapat berhasil.

“Perubahannya itu adalah menentukan waktu. Ketika kemarin seperti warung, rumah makan, angkringan, dan sebagainya itu kita berikan kelonggaran untuk buka sampai jam 10, maka untuk perpanjangan PPKM ini kita batasi sampai jam 9 [21.00 WIB],” tutur Said.

Said menyatakan hajatan di Boyolali diperbolehkan asalkan menggunakan sistem banyumili atau drive thru. Artinya, tamu cuma memberi selamat kepada tuan rumah dengan protokol kesehatan ketat dan langsung pulang membawa makanan.

Selanjutnya Bupati Said menekankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk segera melakukan percepatan vaksinasi. “Segerakan pula di lingkungan terdekat. Misalnya RSD (rumah sakit darurat), itu lingkungan terdekat ini harus kita berikan rasa nyaman, aman bagi masyarakatnya, maka untuk warga lingkungan kita minta segerakan vaksinasi,” imbau Bupati Said.

Baca Juga: Bukan Hanya Nasi Gandul, Ini Sederet Makanan Enak khas Pati

Disinggung mengenai tempat isolasi terpusat, Bupati Said akan mengoptimalkan keberadaan Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Kemiri, yang sampai dengan hari ini sudah terisi oleh lima orang pasien. Selain itu, akan dilakukan inventarisir di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali.

“Setidaknya di titik-titik kecamatan dimana ada ruang-ruang yang sekiranya cukup untuk memfokuskan isolasi pada warga lingkungan terdekat, setelah terinventarisis baru bisa dilakukan penghitungan dan perencanaan yang matang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya