SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, KULONPROGO — Munculnya kasus positif Covid-19 di kalangan siswa sekolah dasar (SD) di Kulonprogo diduga kuat lantaran angka vaksinasi Covid-19 yang terbilang cukup rendah. Dari total 18 ribu siswa SD, total capaian angka vaksinasi Covid-19 baru mencapai empat persen atau sekitar 720 siswa.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, Eko Teguh Santoso, mengatakan angka vaksinasi Covid-19 di kalangan siswa SD, khususnya siswa genap berusia 12 masih rendah dari targetnya yang sampai menyentuh angka belasan ribu siswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Siswa yang terpapar Covid-19 didominasi oleh siswa yang usianya dibawah 12 tahun. Semua siswa yang dinyatakan positif Covid-19 masuk kategori orang tanpa gejala (OTG),” kata Eko saat dikonfirmasi pada Senin (15/11/2021).

Baca juga: 1 Pelajar SD di Jogja Terpapar Covid-19, Tertular Klaster Sedayu

Dinasnya belum mengetahui kapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, khususnya kepada siswa di bawah usia 12 tahun. Kendala wewenang penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 menjadi alasan Eko tidak bisa membeberkan jadwal pelaksanaannya.

“Kami saat ini masih fokus melakukan pendataan kepada siswa, khususnya yang berusia di bawah usia 12 tahun. Dengan adanya kasus positif Covid-19 kami juga akan melakukan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah,” terang Eko.

Dikatakan Eko, berdasarkan pedoman yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulonprogo, jika penyebaran Covid-19 di sebuah sekolah sudah menyentuh angka lima persen, maka jawatannya meminta sekolah tersebut untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR).

“Tetapi, kalau pemaparan Covid-19 itu mengelompok dan terjadj hanya di satu kelas maka yang melaksanakan BDR hanya kelas itu saja. Kalau itu kurang dari lima persen. Evaluasi ke depan, pertama kami akan meminta sekolah untuk mengurangi jumlah siswa yang masuk setiap waktu pembelajaran di satu kelas,” kata Eko.

Baca juga: Tes Swab PCR Acak di Kulonprogo, 61 Siswa Dinyatakan Positif Covid-19

“SMP hanya 10 siswa, SD hanya tujuh siswa, TK hanya lima siswa. Untuk durasi jam kami serahkan ke sekolah masing-masing. Harapannya jeda antar sif tidak saling bertemu (siswa),” ungkap Eko.

Sekretaris Disdikpora Kulonprogo, Eko mengimbau agar orang tua siswa pro aktif dalam mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19. Orang tua diharapkan mampu menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 di rumah agar anak tidak terpapar Covid-19 saat di luar sekolah.

“Pertama, prokes harus diikuti. Kedua, harus jujur. Jika memang dirinya atau sang anak mempunyai gejala yang menunjukkan Covid-19 ya tidak usah dipaksakan untuk masuk ke sekolah. Semua kegiatan di sekolah masih menggunakan persetujuan dari orang tua,” jelas Eko.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya