SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau covid-19 (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Meski jumlah kasus Covid-19 di Boyolali sudah cenderung menurun, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mendorong agar upaya penekanan jumlah kasus tetap dijalankan. Warga juga diminta tetap menjalankan protokol kesehatan.

Hal tesebut disampaikan Said usai menggelar rapat evaluasi penanganan pandemi Covid-19 di Boyolali, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rabu (10/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Laporan dari Dinas Kesehatan, kondisi di Kabupaten Boyolali secara keseluruhan, terkonfirmasi 5.670 kasus positif. Tapi perkembangannya, untuk tingkat kesembuhan cukup tinggi,” kata dia kepada wartawan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Negara Tertua di Dunia Ini Tak Punya Hari Kemerdekaan

Saat ini Boyolali juga masih berada di zona risiko sedang atau zona oranye. Menurutnya hal itu harus disyukuri. Namun semangat serta upaya penurunan kasus Covid-19 harus tetap dijaga. “Kita harus syukuri pula Kabupaten Boyolali masuk dalam zona oranye. Kami akan terus dorong untuk masuk zona kuning bahkan hijau,” lanjut dia.

Beberapa hal yang harus dijaga bahkan ditingkatkan untuk dapat menuju Boyolali zona hijau adalah semangat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya protokol kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mengendalikan persebaran Covid-19 di Boyolali.

Di samping itu beberapa program penanganan juga tetap dilakukan. Di antaranya adalah pelaksanaan program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah dan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro, yang dinilai sangat berdampak dalam mengendalikan persebaran Covid-19.

Vaksinasi

Selain itu Said juga meminta agar program vaksinasi Covid-19 di Boyolali bisa berjalan optimal. Dia mengatakan program vaksinasi merupakan kebijakan pemerintah pusat yang telah dijalankan di seluruh daerah termasuk Boyolali. “Kami berharap vaksinasi dapat dilakukan sesuai jumlah vaksin yang kami terima,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan berdasarkan data per 9 Maret 2021, di Boyolali sudah tercatat ada 5.670 kasus terkonfirmasi Covid-19. Namun dari jumlah itu sebanyak 5.284 kasus di antaranya atau 93,2% sudah dinyatakan selesai isolasi atau sembuh. Hanya tinggal 36 kasus yang dirawat di rumah sakit dan 139 kasus isolasi mandiri. Sedangkan jumlah kasus meninggal dunia ada 211 atau 3,7%.

Baca Juga: Tentara Angkatan Darat AS Punya Kacamata IVAS, Ini Fungsinya

Kemudian untuk tingkat keterisian tempat tidur bangsal Covid-19 di Boyolali juga disebut terus menurun. Sebelumnya dikatakan jika beberapa hari terakhitlr sudah tidak ada pasien yang dirawat di bangsal Brotowali II.

“Keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi di Boyolali di enam rumah sakit, jumlah total kapasitas ada 138 tempat tidur. Kemudian hanya terisi 33 orang atau 24%. Sedangkan untuk ruang ICU dengan total kapasitas 13 tempat tidur saat ini kondisinya kosong,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya