SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk cikungunya (Dok/JIBI)

Solopos.com, BOYOLALI –  Selain Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali saat ini juga memantau tentang munculnya kasus cikungunya. Saat ini kasus cikungunya terpantau muncul di tiga kecamatan di Boyolali.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan kemunculan kasus cikungunya terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Sudah mulai ada kenaikan kasus cikungunya. Beberapa pekan terakhir kami mendapatkan laporan kasus demam disertai nyeri-nyeri sendi dan kelemahan untuk berjalan. Kemudian setelah kami penyelidikan [secara] epidemiologi, kasus yang ada itu adalah kasus cikungunya," kata dia kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Asale Desa Banyuanyar di Ampel Boyolali: Dulu Ada Sumber Air, Kini Sering Kekeringan

Sebagai langkah penanganan, saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan kasus. Belum lama ini juga telah dilakukan foging untuk mengantisipasi persebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut.

Dia menyebutkan berdasarkan data yang ada, kasus cikungunya terjadi di wilayah Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Boyolali.

"Untuk kasus di Ngemplak ada dari [Desa] Manggung sejumlah 37 kasus. Kecamatan Mojosongo ada di [Juruk] sebanyak 14 kasus. Kemudian Kecamatan Boyolali di Kelurahan Pulisen, ada 7 kasus," jelas dia.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya

Menurutnya kasus cikungunya merupakan kasus baru. Sebab pada tahun lalu kemunculan kasus tersebut tidak tercatat. Untuk para pasien, saat ini menjalani rawat jalan.

"Keluhannya hanya nyeri sendi. Tidak sampai mengganggu kondisi fisiknya sehingga perlu perawatan khusus. Cikungunya bukan penyakit yang berbahaya, yang menyebabkan dampak sampai ke kematian. Cukup dilakukan upaya pendukung, istirahat dan pemantauan saja," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya