SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL –  Angka bunuh diri di Gunungkidul cenderung menurun tiap tahun. Pasalnya hingga saat ini ada 17 kasus, sedang tahun lalu terdapat 29 kasus bunuh  diri.

Gantung diri merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh pelaku. Dari 17 kasus yang terjadi, 15 kasus di antaranya karena gantung diri. Sedangkan, dua kasus lain disebabkan menenggak racun dan masuk ke sumur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasus gantung diri terakhir terjadi pada Jumat (3/10/2014) di Dusun Plarung, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong. Diduga karena penyakit darah tinggi menahun dan tak kunjung sembuh, Mbah Ngatinem, 80, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung di pohon talok yang berada di depan rumah.

“Tahun ini, ada 17 kasus bunuh diri, 15 kasus di antaranya pelaku nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Sedang dua kasus lain karena minum racun dan menceburkan diri ke sumur,” kata Panit Humas Polres Gunungkidul Ipda Ngadino kepada Harianjogja.com, Minggu (5/10/2014).

Dia menjelaskan penyebab orang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri bermacam-macam. Namun, paling banyak disebabkan depresi karena penyakit yang tak kunjung sembuh.

“Ada juga yang bunuh diri karena tekanan ekonomi. Akan tetapi, jumlahnya relatif sedikit dan tidak sebanyak karena putus asa disebabkan penyakit kronis,” ungkapnya.

Berdasarkan data dari Polres Gunungkidul angka bunuh diri di Gunungkidul hingga awal Oktober terdapat 17 kasus. Sedang, pada tahun lalu ada 29 kasus bunuh diri.

“Kasus terbanyak terjadi pada 2012, di mana angka bunuh diri mencapai 40 kasus. Mudah-mudahan angka bunuh diri terus berkurang,” imbuh Ngadino.

ANGKA BUNUH DIRI DI GUNUNGKIDUL

Tahun       Jumlah kasus

2011          25

2012          40

2013          29

2014*       17

*) kejadian sampai awal Oktober 2014
Sumber: Polres Gunungkidul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya