SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video aksi bullying diduga terjadi di Alun-alun Kidul atau Alkid Solo.

Solopos.com, SOLO -- Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak memastikan penyidik masih terus bekerja menyusun konstruksi kasus bullying remaja di Alkid Solo, Senin (10/8/2020) lalu.

Video beberapa remaja perempuan mem-bully teman mereka sendiri sempat viral di media sosial. Sembilan remaja perempuan kemudian dibawa ke Mapolresta Solo untuk dimintai keterangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, orang tua korban bully dalam video tersebut berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan karena pelaku maupun korban masih sama-sama di bawah umur.

Kasus Konfirmasi Positif Corona Solo Disebut Punya Ekor Panjang, Begini Penjelasannya

Kapolresta mempersilakan antara korban dan para pelaku kasus bullying yang terjadi di Alun-Alun Kidul atau Alkid Keraton Solo pada Senin (10/8/2020) itu untuk mediasi sebagai upaya perdamaian.

Hal itu akan menjadi pertimbangan proses penyidikan sembari penyidik Satreskrim Polresta Solo bekerja untuk menyusun kontruksi hukum perkara itu.

Kombes Pol Ade Safri menyampaikan mediasi itu diperbolehkan dengan catatan kedua pihak menyetujui mediasi itu.

Siap-Siap! Bajo Galang Koalisi Rakyat Untuk Tumbangkan Gibran-Teguh Di Pilkada Solo

Penyidik kepolisian saat ini masih menangani kasus bullying di Alkid Solo itu dengan memeriksa delapan orang terduga pelaku.

Dari kedelapan pelaku itu, ada yang berperan langsung seperti mendorong korban, ada yang hanya menyaksikan, dan ada yang merekam aksi bullying itu.

UU Perlindungan Anak

"Kami memang mendengar upaya mediasi perdamaian kedua pihak. Nanti hasilnya serahkan penyidik yang masih bekerja. Tentunya, kami berikan Undang-Undang Perlindungan Anak dalam perkara ini," ujar Kapolresta.

Malam 1 Sura, Polisi Solo Razia Besar-Besaran, Ada Apa Ya?

Kapolresta menambahkan beberapa waktu lalu, kedelapan terduga pelaku kasus bullying di Alkid Solo itu telah dipanggil penyidik. Kedelapan pelaku memperoleh pendampingan dari orang tua, Bapas, dan guru-guru mereka.

Para guru ikut mendampingi karena para pelaku masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP). Menurutnya, pemanggilan kepada guru maupun orang tua terduga pelaku untuk mengetahui sejauh mana kontrol yang dilakukan hingga mengakibatkan peristiwa bullying itu viral.

Warga Klaten Positif Corona Tambah 3 Orang, 2 Di Luar Kota

Sebelumnya, Wahgito, 45, ayah korban kasus bullying di kawasan Alkid Solo meminta perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan. Hal itu dikarenakan korban dan pelaku masih sama-sama anak di bawah umur.

Wahgito mengaku tidak mengenal anak-anak di dalam video itu secara keseluruhan. Namun, ada salah seorang yang ia ketahui sebagai teman anaknya.

Ia menyampaikan sebelum kasus itu berlanjut ke kepolisian, salah seorang orang tua pelaku sudah ada yang meminta maaf atas kejadian itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya