Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus ambrolnya atap serambi Masjid Al Furqon Nguter, Sukoharjo yang terjadi Rabu (20/10/2021) lalu rupanya cukup menguji kemampuan matematike Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

Selain memberi komentar mengenai proses pembersihan puing material pascainsiden tersebut, Kapolres rupanya juga memberi pernyataan mengenai perhitungan beban rangka baja ringan yang dipasang di masjid di Jalan Sukoharjo-Wonogiri tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Round Up: Atap Masjid Besar Nguter Sukoharjo Ambrol, Salah Konstruksi?

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres mengungkap soal kemungkinan ambrolnya atap serambi masjid tersebut. Kapolres menyebut ketebalan baja ringan sangat tipis. Sementara berat satu genteng sekitar tiga kilogram. Setiap satu meter persegi membutuhkan sekitar 15 genteng. Artinya, beban genteng setiap satu meter persegi seberat 45 kilogram.

Sebagian aparat kepolisian membantu membersihkan puing-puing reruntuhan atap bangunan. Sebagian polisi lainnya melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab ambrolnya atap serambi masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya