SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bullying. (Freepik)

Solopos.com, TASIKMALAYA — Polda Jawa Barat telah memeriksa 15 orang terkait kasus anak usia sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya meninggal seusai mengalami perundungan, yakni dipaksa menyetubuhi kucing.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan telah memeriksa 15 orang terkait kasus tersebut. Mereka berstatus sebagai saksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ibrahim menyebut 15 orang tersebut melihat langsung maupun mendengar cerita soal perundungan terhadap anak SD di Tasikmalaya yang meninggal seusai dipaksa menyetubuhi kucing.

“Termasuk keluarga korban, tapi kami baru memeriksa dalam tahap interogasi saja,” kata Ibrahim di Polda Jawa Barat, Jumat (22/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Peristiwa perundungan yang menimpa bocah kelas 5 SD itu terjadi di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Selain dirundung, anak SD itu diduga dipaksa untuk melakukan tindakan asusila terhadap hewan, yakni menyetubuhi kucing.

Baca Juga : Anak SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dirisak, Dipaksa Setubuhi Kucing

Aksi perundungan itu diketahui dari video yang diambil menggunakan ponsel. Korban anak SD itu meninggal dunia setelah diduga mendapat perundungan, yaitu dipaksa menyetubuhi kucing.

Ibrahim mengatakan polisi telah menurunkan tim untuk mendalami video perundungan tersebut guna mengetahui konstruksi kasus. Selain itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat juga sudah turun ke lokasi.

Dugaan Awal

“Semuanya akan kami telusuri. Jadi memang kami harus kerja dengan tahapan. Kami perjelas terlebih dahulu tentang adanya peristiwa tersebut,” ungkap dia.

Sejauh ini polisi belum bisa menyimpulkan penyebab anak SD di Tasikmalaya meninggal. Polisi masih perlu membuktikan apakah perundungan yang menyebabkan anak SD di Tasikmalaya itu meninggal.

Baca Juga : Tak Cuma di Solo, 4 Kasus Bullying Ini Bikin Gempar Bahkan Berakhir di Kepolisian

“Perlu kami perjelas semua supaya bisa memahami apakah kejadian bullying-nya ini yang menyebabkan kematian. Ini kan masih menjadi pertanyaan,” tutur dia.

Di sisi lain, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Tasikmalaya, Ato Rinanto, menuturkan dugaan awal penyebab anak SD meninggal itu karena mengalami perundungan, yakni dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman-temannya. Video tersebut viral di kampungnya.

“Dari rangkaian peristiwa dan pendalaman-pendalaman yang kami lakukan, dengan gejala-gejala yang memang dihadapi oleh korban ini kami menduga ada korelasinya dengan video yang beredar itu dan ada korelasinya dari peristiwa-peristiwa mungkin ‘bullying’ yang dilakukan oleh teman-temannya,” terangnya seperti dikutip Solopos.com dari channel YouTube Official iNews berjudul Bocah SD Depresi, Meninggal usai Dirundung Teman, Sempat Dipaksa Setubuhi Kucing, Jumat.

KPAID menyampaikan pelaku yang diduga terlibat kasus tersebut sebanyak empat orang. Korban telah dimakamkan di area permakaman tidak jauh dari rumah keluarga korban.

Kasus tersebut juga berdampak kepada kedua orang tua korban secara psikis. Pihak KPAID melakukan pendampingan terhadap keluarga hingga kasus ini selesai.

Baca Juga : Youtuber Cantik Ini Nekat Akhiri Hidup Gegara Sering Dibully

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya