SOLOPOS.COM - Ikuti panduan isolasi mandiri dari Kemenkes. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Boyolali kini mencapai 1.223 kasus. Dari angka tersebut, sebagian besar warga terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri atau isoman.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dari total kasus aktif Covid-19 pada Jumat (6/8/2021), 269 kasus dirawat di rumah sakit. Sedangkan 954 kasus menjalani isolasi mandiri atau isoman.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sedangkan untuk persentase kasus aktif di Boyolali sejak pekan ke-26 2021 lalu terus mengalami penurunan. Jika pada pekan ke-26 tercatat ada 26,9%, pada pekan ke-27 ada 24,6%, kemudian pada pekan ke-28 menjadi 18,2%. Data tersebut terus berangsur turun, hingga pada pekan ke-31 ini tercatat ada 5,8%.

Baca juga: Belum Beroperasi, RS Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan Tunggu Alat-alat Kesehatan

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali hingga Jumat kemarin terdapat 22.466 kasus. Dimana untuk 20.066 kasus dinyatakan sembuh dan 1.177 kasus meninggal dunia.

Mengenai ketersediaan tempat isolasi terpusat, di Boyolali saat ini ada gedung PGRI dan Bungalo Selo yang dimanfaatkan sebagai tempat isolasi terpusat.

Selain itu ada Asrama Haji Donohudan (AHD) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang selama ini menampung pasien tanpa gejala dari wilayah Soloraya. Namun untuk Gedung PGRI yang dimanfaatkan sebagai Bangsal Brotowali III serta Bungalo Selo, masih sepi pasien.

“Untuk Bangsal Brotowali III, dari kapasitas 73 tempat tidur, terisi 22 pasien [Jumat]. Pasien merupakan warga Boyolali,” kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratih S. Survivalina, Jumat. Sedangkan untuk Bungalo Selo, hingga awal pekan ini masih kosong pasien.

Baca juga: Warga Menanti Tuntasnya Pembayaran Ganti Rugi Tol Solo-Jogja di Boyolali

Menurutnya untuk isoter, pasien lebih banyak dikirim ke Asrama Haji Donohudan dan Bangsal Brotowali II di bangunan rusunawa. Guna mencegah munculnya klaster keluarga, dia pun menyampaikan jika kebijakan pemerintah saat ini, mendorong pasien Covid-19 untuk melakukan isolasi di lokasi isoter.

Kondisi Wilayah

Sementara itu dalam acara Rembuk Desa Bersama Kades se-Kabupaten Boyolali, yang diunggah di akun YouTube Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, diketahui sebagian besar warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sejumlah desa, menjalani isoman di rumah.

Seperti saat Ganjar menanyakan kondisi di wilayah Ngemplak kepada Kepala Puskesmas Ngemplak, Eko Widati. Saat itu Ganjar menanyakan seperti apa kasus Covid-19 di Kecamatan Ngemplak. Termasuk mengenai kondisi para pasien, apakah banyak yang melakukan isoman atau isoter (isolasi terpusat). Kemudian Eko pun menjawab jika kasus Covid-19 di Kecamatan Ngemplak cukup banyak.

Baca juga: 62.923 Keluarga di Boyolali Dapat BST, Bisa Diambil hingga 14 Agustus 2021

“Saat ini sebagian melakukan isoman. Namun kami dorong isoter di AHD [Asrama Haji Donohudan],” kata Eko. Untuk warga yang melakukan isoman, dari Puskesmas dan bidan desa pun terus berupaya untuk selalu memantau kesehatan warga. Setidaknya dengan komunikasi melalui aplikasi WhatsApp.

Sedangkan dari Desa Musuk, disebutkan masih ada sembilan warga yang menjalani isoman. Dalam penanganannya, warga isoman tersebut terus dipantau.

Untuk menghindari penularan serta memunculkan klaster keluarga, dari pemerintah desa setempat mengatakan jika warga sudah memahami untuk memisahkan aktivitas anggota keluarga yang menjalani isoman dengan anggota keluarga lain. Seperti fasilitas makan, kamar hingga untuk keperluan mandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya