SOLOPOS.COM - Pergelangan kaki kiri Elvira Orizadiyanta, bocah berusia lima tahun asal Kampung Wonowoso, Sine, Sragen, mendapat jahitan empat kali setelah tersayat benang layangan, Jumat (10/7/2020). (Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Benang gelasan kembali memakan korban. Bocah perempuan berusia lima tahun, Elvira Orizadiyanta, menjadi salah satu korban. Kaki bocah asal Kampung Wonowoso, RT 01/RW 08, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, terjerat benang layangan saat bermain sepeda pada Kamis (9/7/2020) sore.

Imbauan! Warga Wonogiri yang Berkontak dengan Ustaz Jatisrono Pasien Covid-19 Segera Periksa ke Puskesmas

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasar pengamatan Solopos.com, Jumat (10/7/2020), benang layangan itu masih menempel pada sepeda yang dipakai bermain bocah yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak itu. Benang berwarna hitam kemerahan itu tidak terbuat dari serat kain, melainkan dari bahan serupa plastik namun cukup kaku.

Meski berukuran layaknya benang jahit, benang itu terasa cukup kaku saat dipegang. Kendati tidak dilapisi serbuk kaca yang biasa dipakai untuk adu layangan, benang itu terasa cukup kasar dan tajam. “Saat dipegang, rasanya kaku, kasar dan tajam sekali. Pantas saja benang itu bisa menggores pergelangan kaki anak saya,” jelas Tri Wahyuni, 30, ibu dari Elvira.

Giliran Pusdikpom TNI AD Jadi Klaster Covid-19, 99 Personel Positif

Dibeli di Cantel

Benang gelasan itu dibeli oleh anak-anak di Kampung Wonowoso dari sebuah toko di daerah Cantel, Sragen. Benang itu kemudian dipakai untuk memainkan layangan tak jauh dari perlintasan kereta api (KA) Solo-Madiun di sebelah utara Kampung Wonowoso.

Elvira yang baru bisa naik sepeda memang lagi semangat-semangatnya gowes di sekitar kampung akhir-akhir ini. Biasanya, Elvira memakai sepedanya sendiri yang berukuran lebih kecil. Namun, sore itu Elvira meminjam sepeda kakaknya yang berukuran lebih besar.

6 Pasien Baru Wonogiri Ternyata Kontak Erat dengan Ustaz yang Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Seandainya dia pakai sepedanya sendiri, mungkin benang itu akan mengenai bagian depan stang. Karena sepeda yang dia pakai itu punya kakaknya dengan ukurannya lebih tinggi, benang itu mengenai pergelangan kakinya,” papar Tri Wahyuni.

Setelah kejadian itu, pengurus RT di Kampung Wonowoso, Kelurahan Sine, Sragen, langsung membuat pengumuman. Anak-anak di kampung itu dilarang main layangan karena dapat membahayakan diri sendiri dan warga lain.

Cawali Solo Bagyo Wahyono Ternyata Jago Bikin Busana Jawa, Didi Kempot Salah Satu Kliennya

“Pengumuman sudah disampaikan melalui grup WhatsApp tadi malam. Intinya, anak-anak dilarang main layangan karena benangnya sangat berbahaya. Orang tua diminta mengawasi anak-anak saat bermain,” ujar Tri Wahyuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya