SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Solopos.com, SOLO -- Seorang pramugari yang juga pengurus Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi), Josephine Ecclesia, membeberkan buruknya perlakukan para anggota direksi pelat merah itu terhadap awak kabin di era Ari Askhara. Bahkan menurutnya eks Direktur Utama Garuda Indonesia yang telah dicopot itu sering meminta nomor pramugrari yang menarik perhatiannya.

Josephine membeberkan perilaku para mantan direksinya tersebut saat mendapatkan kesempatan berbicara di Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (10/12/2019) malam. Awalnya Josephine tidak menyinggung perilaku itu, namun lebih banyak berbicara tentang kebijakan direksi yang dinilainya tak adil terhadap awak kabin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu masalah yang disampaikan Josephine adalah jam kerja pramugari dan pramugara Garuda Indonesia yang dinilainya seperti robot. Dia mencontohkan tugas awak kabin untuk penerbangan Jakarta-Sydney PP tanpa istirahat malam.

"Kalau kita kita pikirkan saja, saat malam penumpang minta teh satu. Tapi karena kita udah enggak tidur kita bisa [tak sengaja salah] kasih whiskey cola. Itu kalau keadaan normal tanpa tekanan. Bagaimana kalau dalam keadaan emergency, 'evacuate-evacuate'?" kata Josephine.

Ekspedisi Mudik 2024

Isu Gundik Garuda Indonesia, Erick Thohir Ingin Memproteksi Perempuan di BUMN

"Tiba-tiba kita bukan evacuate, tapi kita menyalakan senter saking kita bingung. Padahal kita harus benar-benar niat di mana kita mendarat, di air atau darat. bagaimana penumpang di dalam harus kita selamatkan, ada berapa total ibu hamil, ada berapa bayi, berapa penumpang yang tidak bisa jalan."

Terlebih, pramugari yang mendapatkan tugas rute panjang dan melelahkan tersebut adalah orang-orang yang selalu sama. Akibatnya, mereka sampai ambruk dan terpaksa menjalani opname di rumah sakit.

"Sampai teman-teman kita ini opname, bikin status 'Kerja enggak usah susah payah banget, perusahaan senang. Kalau kita sakit perusahaan cari karyawan baru'. Sekali [status Whatasapp itu] ketahuan sama unit awak kabin, langsung kena skorsing 3 bulan, kadang enggak jelas. Itu karena katanya kita ga profesional. Tapi tolong kalian ini anggap kita robot atau manusia," keluh Josephine.

Sebut Petinggi Garuda Indonesia Germo, Pemilik Akun @digeeembok Diusut Polisi

Rentetan masalah itu disebut Josephine terkait langsung dengan kebijakan direksi. Hal ini memantik pertanyaan dari Sang Host Karni Ilyas. "Kenapa Anda tuding policy itu dari direksi?" tanya Karni.

Menurut Josephine, pemberian skorsing akibat status di medsos memang perintah langsung dari direksi. Menurutnya, ada banyak aturan yang tidak tertulis tapi ada jika sesuai kehendak Ari Askhara.

"Di manajemen itu unit awak kabin [bilang], 'ini semua perintah bapak, semua itu tidak usah tertulis tapi kalau tertuang di mulut Ari Askhara'. Itu bisa terjadi, itu sudah banyak atasan saya bilang begitu."

Minta Nomor Pramugari

"Kok dirut masih urusin kayak gitu?" tanya Karni menyelidik.

Di sinilah Josephine membeberkan perilaku mantan direkturnya tersebut selama memimpin Garuda. Dia membenarkan bahwa direksi saat itu memang masih menyempatkan diri mengurusi "hal-hal kecil" karyawan.

"Sekelas direksi yang sudah dicopot itu [Ari Askhara cs] bisa keliling ke Garuda Indonesia Training Center, untuk masuk ke kelas-kelas pramugari dan menanyakan kamu sudah karyawan belum, kamu sudah sekolah 777 belum, kamu sudah business class belum? Itu diminta nomor teleponnya," ungkap perempuan berkerudung itu blak-blakan.

Pramugari Garuda Indonesia Curhat, Erick Thohir Memerah Karena Malu

Situasi itu, kata dia, memicu terbentuknya iklim kerja yang tidak sehat. Ada sebagian pramugari yang kerap dapat rute-rute ke Eropa, namun sebagian lainnya mendapatkan rute-rute melelahkan terus-menerus.

"Jadi tercipta oknum yang bisa tambah rating 777, terbang ke Eropa terus, bisa bikin geng-geng kelompok-kelompok, sampai buka sekolah khusus sekolah 777. Jadi itu yang tercipta, jadi direksi kita seperti itu. Dan untung alhamdulillah saya orangnya jelek jadinya direksi enggak ada yang suka sama saya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya