SOLOPOS.COM - ilustrasi

harianjogja.com, BANTUL–Sebanyak 100 karyawan PT Madu Baru atau pabrik gula Madukismo di Kecamatan Kasihan, Bantul mendapatkan fasilitas rujukan layanan gratis melakukan pemeriksaan voluntary counseling testing atau (VCT) dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bantul.

Aktivis KPA Bantul Endah Wahyu Ratnaningsih mengatakan layanan VCT gratis diharapkan bisa dimanfaatkan pekerja perusahaan yang memang menjadi sektor paling rawan terindap HIV dan AIDS yang jumlahnya terus meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Layanan ini gratis tidak dipungut biaya, cukup hanya bayar retribusi saya Rp 5.500 per orang, Kami kami harapkan fasilitas pemeriksaan VCT ini terserap secara maksimal untuk kalangan pekerja,” kata Endah di sela-sela menggelar kegiatan sosialisasi HIV-AIDS di kalangan pekerja perusahaan Madu Baru, Kamis (12/12/2013).

Secara teknis fasilitas VCT gratis bisa digunakan di RSUD dan Puskesmas Kretek untuk memastikan dirinya terindap HIV-AIDS atau tidak. Diakui Endah, penyebaran HIV dan AIDS kini mengalami tren penularan paling rentan di kalangan pekerja perusahaan atau buruh industri. Langkah sosialisasi dan pemberian layanan VCT gratis akan terus diberikan kepada karyawan perusahaan lain berada di Bantul.

Sosialisasi yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan hari HIV/AIDS sedunia 2013 di kalangan pekerja pabrik gula di Bantul kemarin diikuti 100 karyawan di kompleks perusahaan juga diikuti kepala bagian personalia dan umum PT  Madu Baru Retno Isharsriyani.
Kegiatan juga menampilkan berbagai narasumber seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Bantul Srining Wismi serta dari LSM Vesta Fahmi Sohibun Nurul Huda. Peserta sosialisasi HIV/AIDS di PT Madu Baru diprioritaskan pada laki-laki menyusul pola penularan HIV/AIDS di Bantul cenderung karena persoalan berganti-ganti pasangan. Hanya, informasi tersebut juga disebarkan kepada karyawati yang sebagian merupakan ibu muda. Para pekerja yang selama ini minim akses informasi tentang HIV/AIDS dikenalkan dari awal virus yang sampai kini belum ada obatnya serta cara-cara penularan.

Di Bantul, jumlah orang dengan HIV/AIDS (Odha) sudah cukup memprihatinkan. Sampai 2013 ini terdeteksi jumlah pengindap HIV-AID di Bantul 438 orang dengan perincian HIV sebanyak 189 dan positif AIDS 249. “Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya tercatat 177 HIV dan 223 AIDS,” katanya.

Wahyu salah satu karyawan PT Madu Baru mengaku selama ini mengenal HIV/AIDS hanya dari sumber yang tidak jelas. Informasi penting kalangan pekerja ini dibutuhkan agar keluarga karyawan juga dapat mengenal bahaya dari HIV/AIDS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya