SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR—Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta guru tidak memberikan tugas terlalu banyak kepada siswa selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar batal melaksanakan pembelajaran tatap muka pada September. Salah satu pertimbangan Kabupaten Karanganyar termasuk kategori zona merah Covid-19 pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, pertambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karanganyar cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemkab mengambil keputusan melanjutkan PJJ.

Waduh! Karanganyar Kini Zona Merah Covid-19

Tetapi, Bupati memberikan catatan terkait proses PJJ. Salah satu catatan yang dia sampaikan adalah pemberian tugas untuk siswa. “Hambatan utama itu banyak tugas. Itu harus dikurangi,” tutur dia saat berbincang dengan wartawan, Selasa (25/8/2020).

Di sisi lain, Bupati mendorong guru melanjutkan program home visit. Dia mengapresiasi guru yang melaksanakan home visit selama pandemi Covid-19. “Guru home visit ya itu panggilan, keharusan. Itu dinamis, bagus. Kami mendorong mekanisme home visit. Bisa kan berkumpul di rumah salah satu siswa atau rumah guru. Tidak banyak orang tetapi [siswa] senang,” jelas dia.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Tarsa. Dia menyebut program home visit akan tetap dilaksanakan. Menurut dia home visit menjadi salah satu solusi kendala jaringan Internet selama PJJ.

Daerah Blank Spot di Karanganyar Didata, Baru 5 Kecamatan yang Lapor

“Rencana tatap muka kan 31 Agustus tetapi situasi tidak memungkinkan. Mundur lagi. Kami tetap daring dan home visit dijalankan. Guru ke rumah siswa membantu mengatasi masalah yang tidak terjangkau daring,” ujar Tarsa.

 

Keinginan Orang Tua

Tarsa mengklaim sekolah di Kabupaten Karanganyar siap menyelenggarakan pendidikan tatap muka di masa pandemi. Bahkan, menurut dia sejumlah orang tua siswa berharap pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan.

“Kami tanyakan secara acak. Rata-rata berharap supaya cepat tatap muka. Tetapi risiko begini siapa mau? Saya kalau punya anak usia sekolah dalam kondisi begini ya waswas,” tuturnya.

Boy William Tanyakan Kans Ganjar Pranowo Nyapres, Ini Jawabannya…

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar, Wiharso, mengungkapkan sekolah di bawah koordinasi Kemenag juga mengikuti keputusan Pemkab membatalkan pembelajaran tatap muka.

“Kebijakan pemerintah daerah tetap PJJ karena Karanganyar zona merah. Kami tetap mengikuti pemerintah daerah. Kalau sekolah sudah siap [pembelajaran tatap muka] tinggal jalan,” ungkap Wiharso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya