Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, menghadirkan suasana Jakarta kepada masyakarat. Tidak hanya mendirikan miniatur Monumen Nasional, miniatur Istana Merdeka juga dibangun untuk balai pertemuan.
“Banyak perubahan setelah pembangunan tugu dan balai desa selesai. Pengguna kendaraan bermotor yang baru melintas pasti akan menurunkan kecepatan. Balai desa juga ramai pada sore hari atau setelah pulang kerja,” kata Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro, kepada Solopos.com, akhir pekan lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain masyarakat setempat yang meramaikan kantor kepala desa, banyak warga luar kota singgah untuk hunting foto pada sore hari. Ikon baru tersebut juga dimanfaatkan warga untuk kebutuhan foto pre-wedding.
“Pekan lalu ada pengunjung dari Jogja yang foto di sini. ‘Izin foto Monasnya ya pak’,” ujar Joko menirukan kata-kata pengunjung tersebut.
Joko mengatakan sebagian warga Desa Tugu merantau ke luar kota. Kawan dia yang sudah lama di perantauan mudik pada Lebaran lalu.
“Teman saya pulang kampung menemui orang tuanya lalu menuju balai desa untuk mengambil gambar. Bangunannya kan pernah viral di media sosial,” ungkapnya.
Miniatur Istana Merdeka dibangun pada awal 2018. Pelaksanaan renovasi balai desa itu menghabiskan dana sebanyak Rp94.768.000 dari pendapatan asli desa (PAD), alokasi dana desa, dan Bantuan Pemkab Karanganyar 2018.
Sujoko menjelaskan renovasi kantor desa itu sudah direncanakan sejak 2017. Karena merenovasi kantor dianggap tanggung, pemerintah desa memutuskan merenovasi bagian depan balai desa di barat kantor desa dan tugu yang berdiri di tenggara kantor desa.