Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mulai memasang alat pendeteksi dini atau Early Warning System (EWS) di wilayah rawan bencana.
Awal pekan ini, BPBD memasang 3 unit alat deteksi dini pergerakan tanah itu atau di wilayah Kecamatan Jatiyoso, yakni 2 unit di Desa Gondangrejo dan 1 unit di Desa Wonokeling. “Ini sudah terpasang 3 di Jatiyoso,” ujar Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, Rabu (13/10/2021).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Selain di wilayah Kecamatan Jatiyoso, BPBD juga memasang 4 unit EWS lainnya yakni 2 unit di Kecamatan Tawangmangu dan 2 di Kecamatan Ngargoyoso. Ia menargetkan pemasangan EWS ini akan rampung pada Oktober ini.
Baca Juga: BPBD Karanganyar Sebut Akhir Tahun Rawan Terjadi Bencana Ini
Alat pendeteksi dini bencana tersebut merupakan bantuan dari Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Kabupaten Karanganyar mendapat bantuan 7 unit. Semuanya dipasang di lokasi rawan bencana tanah longsor.
Sebelumnya, BPBD Karanganyar mengklasifikasi tingkat kedaruratan wilayah rawan bencana tanah longsor guna memetakan prioritas pemasangan alat EWS baru untuk antisipasi bencana.
Hartoko mengatakan BPBD Karanganyar sebelumnya melakukan studi klasifikasi berkolaborasi dengan PSB UNS Solo. Studi dilakukan untuk mengecek potensi risiko bencana yang berdampak pada pemukiman sekitar lokasi.
Baca Juga: Wuzz! Puting Beliung Sapu Kerjo Karanganyar, Atap 3 Rumah Warga Beterbangan
“Studi lapangan sudah dilakukan. Ada beberapa lokasi yang memang kami lihat memiliki risiko tinggi terjadi tanah longsor dan bisa berdampak pada pemukiman di dekatnya,” ujarnya beberapa waktu lalu.