Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Kabupaten Karanganyar belum berencana mengaktifkan rumah sakit atau RS darurat yang direncanakan di Balai Latihan Kerja, Karangpandan, Karanganyar,untuk antisipasi lonjakan pasien Covid-19.
Belum adanya rencana mengaktifkan RS darurat itu karena fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini dirasa masih cukup untuk mengakomodasi pasien.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati, ketika berbincang dengan
Pasien Covid-19 Karanganyar Tambah 8, Sembuh 6 Orang
Hal tersebut, ungkap dia, dilakukan sebagai salah satu bentuk antisipasi lonjakan pasien dengan lebih cepat melacak dan mengidentifikasi status warga yang rawan tertular virus corona atau Covid-19.
“Memang di Soloraya [warga tertular Covid-19] meningkat. Tapi kalau dibandingkan wilayah lainnya sebenarnya dari pusat bilang kalau ini termasuk kecil angkanya,” beber dia.
Terkendala Akses Internet, MPLS di Karanganyar Manfaatkan Medsos
Namun pihaknya tetap fokus melacak riwayat kontak erat pasien positif Covid-19 dan segera melakukan test PCR atau swab untuk mengetahui statusnya.
"Logikanya semakin banyak yang kena [Covid-19], otomatis jumlah kontak eratnya juga meningkat," ujar dia.
"Karena kalau tidak dites tidak tahu kondisinya seperti yang Jumapolo dan Kepala Sekolah di Tasikmadu itu kan orang tanpa gejala (OTG)," ungkap Purwati.
Selain itu, untuk antisipasi, pihaknya juga mengoptimalkan pelayanan RS rujukan II dan III yang ada di Karanganyar.
Menambah Kasur
Salah satunya di RSUD Karanganyar yang sudah menambah 10 kasur dari yang sebelumnya hanya berkapasitas lima pasien Covid-19.
Selain itu terdapat optimalisasi juga di beberapa RS yang digandeng dalam kondisi darurat. Seperti RSU PKU Muhammadiyah Karanganyar, RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo, RSU Jati Husada, RSU Indosehat, RSU Jafar Medika, dan RSU Mojosongo 2.
“Seperti di RSAU itu juga sepertinya menambah kapasitas dan beberapa rumah sakit saat ini masih kosong. Jadi kami rasa Insya Allah kalau ada lonjakan jumlah pasien masih bisa mengakomodasi. Karena kalau untuk OTG kan tidak perlu dirawat di rumah sakit dan bisa karantina mandiri di rumah dengan pengawasan dari tenaga medis,” terang dia.
Tiga Sepeda Motor Adu Banteng di Karanganyar, Tiga Orang Meninggal
Dia menyebut Pemkab Karanganyar juga sudah menunjuk Balai Latihan Kerja, Karangpandan, Karanganyar sebagai lokasi RS darurat Covid-19.
Tapi menurutnya, kondisi saat ini tidak mendesak untuk mengoperasikan gedung tersebut sebagai RS darurat untuk mengakomodasi pasien Covid-19.
“Untuk balai latihan kerja kemungkinan kami belum akan mengaktifkannya sebagai RS darurat. Soalnya melihat kondisi saat ini rumah sakit yang kami gandeng sudah bisa mencukupi. Apalagi kalau yang pinggiran itu kebanyakan pada ke Solo untuk dirawatnya,” ucap Purwati.