SOLOPOS.COM - Penyidik KPK Novel Baswedan mengacungkan jempol saat tiba di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Kapolri bereaksi dengan meminta Novel Baswedan menyebut nama jenderal polisi yang diduga terlibat.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut nama jenderal yang diduga terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau ada oknum jenderal, jenderal yang mana? Buktinya apa? Itu yang penting,” kata Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Pihaknya pun menyayangkan sikap Novel yang mengungkapkan pernyataan itu kepada media, bukan kepada penyidik Polri. Pasalnya menurut dia, pernyataan Novel di media menimbulkan kesan bahwa ada keterlibatan institusi Polri dalam aksi kejahatan terhadap dirinya.

“Jangan sampai keluar pernyataan tapi kemudian tidak ada buktinya. Tentu saya menyayangkan karena berakibat negatif terhadap institusi Polri,” katanya. Baca juga: Jenderal Polisi Terlibat Teror Terhadap Novel Baswedan?

Dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPK mengenai perkembangan penanganan penyidikan kasus penyiraman air keras terhadap Novel. “Saya rencananya Senin [19/2017] mau ke KPK,” katanya.

Selain hendak membicarakan perkembangan penyidikan kasus tersebut, Tito juga akan membahas pernyataan Novel tersebut dengan para petinggi KPK. “Kalau ada buktinya, kami terbuka untuk itu, kami akan proses,” ujarnya.

Sementara itu, Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan sejauh ini penyidik sulit untuk menemui Novel yang masih dirawat di Singapura. “Oleh dokternya tidak diizinkan. Harus ada dokter dan dokternya sedang cuti. Penyidik hanya diberikan akses lima menit,” katanya.

Setyo pun meminta Novel untuk mengungkapkan ke polisi. “Kalau dia punya informasi, silakan dituangkan dalam BAP. Kalau dia menyebut nama, sebaiknya hati-hati. karena kalau tidak terbukti, ada implikasi hukum,” katanya. Baca juga: Kontras: “Sidik Jari Punya Siapa?”

Pihaknya menegaskan bahwa penyidik terus berupaya mencari pelaku kasus tersebut. “Kami terus melacak pelakunya. Jangan dikatakan ini berhenti,” katanya.

Sejumlah metode investigasi pun telah dilakukan para penyidik untuk membuat kasus ini menjadi terang. “Ada dua cara metode deduktif dan induktif dari dalam dan dari luar, itu kami lakukan terus,” katanya.

Dalam wawancara dengan Time, Novel Baswedan sempat menyebut dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Sebelumnya, Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua pria tidak dikenal di Jl. Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara seusai menjalani salat subuh pada Selasa (11/4/2017) pukul 05.10 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya