SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri.

Solopos.com, JAKARTAKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo diminta bersikap persuasif dan tidak menghalang-halangi demonstrasi mahasiswa 11 April 2022 yang salah satu tuntutannya menolak wacana penundaan Pemilu 2024.

Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (SIAGA ’98) Hasanuddin menilai konsep Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan) mengutamakan pendekatan prediktif dalam menyikapi permasalahan keamanan dan menciptakan keteraturan sosial.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Kami meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo segera mengeluarkan instruksi kepada jajarannya untuk bersikap persuasif dan tidak menghalang-halangi upaya warga negara menyampaikan pendapat di muka umum secara damai dan tertib,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Minggu (10/4/2022), seperti dikutip dari Bisnis.

Baca Juga: Ramai #TurunkanJokowi di Twitter Jelang Demo 11 April, Ini Analisisnya

Menurut Hasanudin, konsekuensi dari konsepsi ini adalah Polri semestinya sudah dapat memprediksi adanya reaksi nasional atas keinginan beberapa partai politik dan segelintir pejabat yang mewacanakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 Periode.

Dia menilai sikap protes dan aksi mahasiswa adalah asap dari sumber api upaya politik penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

“Jika ada upaya represif Polri, dia mengatakan langkah itu patutlah ditujukan pada sumber apinya, bukan pada sikap protes dan aksi-aksi mahasiswa,” imbuhnya.

Baca Juga: Rencana Demo Besar Mahasiswa 11 April di Istana, Polisi: Belum Berizin

Adapun, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara pada 5 April 2024 yang melarang menteri bicara penundaan pemilu dan presiden 3 periode adalah langkah menghentikan sumber api gejolak nasional. Meskipun demikian, dia menilai publik telanjur berspekulasi atas wacana tersebut.

“Bagaimanapun kemandirian Polri saat ini adalah hasil dari aksi-aksi mahasiswa dalam peristiwa 98. Polri jangan melupakan sejarah,” katanya.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada 11 April 2022. Kegiatan itu rencananya diikuti sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Baca Juga: Sejumlah BEM di Jogja Kirim Perwakilan Untuk Demo Besar di Jakarta

Dalam aksinya nanti, ada enam tuntutan yang akan disuarakan para mahasiswa.  Tuntutan tersebut di antaranya mendesak Jokowi menolak wacana menunda Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Aktivis 98 Minta Kapolri Persuasif Hadapi Peserta Demo 11 April

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya