SOLOPOS.COM - Jenderal Pol Sutarman (saat itu masih Komjen Pol) dilantik sebagai Kapolri (kiri) mendapat ucapan selamat dari Ketua KPK Abraham Samad (kanan) seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2013). Sutarman yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, menggantikan Jenderal Pol Timur Pradopo yang memasuki masa purnabakti. (JIBI/Solopos/Antara/Prasetyo Utomo)

Kapolri baru diwarnai isu tak sedap tentang pembersihan orang SBY di pemerintahan Jokowi. Kubu Jokowi tak mau ambil pusing.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak Istana berkomentar tentang isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan “pembersihan orang SBY” seperti yang disebut dalam akun Facebook Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Panjaitan, menyatakan Presiden Jokowi tidak pernah berpikir melakukan pembersihan pejabat apapun yang disebut dengan “orang-orang SBY”. Banyak persoalan lain yang harus diselesaikan oleh presiden sehingga isu seperti itu tidak akan digubris.

Saat ini Presiden Jokowi sedang memikirkan program prioritas pemerintah di bidang ekonomi seperti infrastruktur, maritim, kelautan, energi, dan pangan. “Boro-boro mikir begitu, ngurusin ekonomi saja beliau sudah pusing, sudah banyak buang waktu untuk itu,” ujar Luhut Panjaitan di Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Sebelumnya, SBY menyebut isu seolah-olah ada yang berniat membenturkan dirinya dengan Presiden Jokowi terkait pergantian pejabat tinggi pemerintahan oleh Jokowi. “Diisukan bahwa yang tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan ‘orang-orang SBY’, baik di jajaran TNI, Polri, maupun aparatur pemerintahan,” kata SBY dalam akun Facebooknya.

“Saya terhenyak. Karena kalau yang dianggap orang-orang SBY itu adalah yang ada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu, yang sesungguhnya adalah posisi politik (political appointee), hal itu masih masuk akal. Tetapi, kalau para perwira TNI dan Polri profesional, atau para eselon satu jajaran pemerintahan yang statusnya adalah abdi negara itu diistilahkan sebagai ‘orang-orang SBY’, menjadi tidak masuk akal.”

“Jika setiap pejabat tinggi yang bertugas di era SBY harus segera diganti alias dibersihkan, karena dianggap sebagai orang-orang SBY alangkah malangnya mereka. Apa salah dan dosa mereka?” tulis SBY.

Jokowi pun menjawab isu tersebut melalui akun Facebooknya. Ia menegaskan pemerintahan yang dipimpinnya saat ini sekarang berada dalam garis pembangunan yang masif dan mencoba dalam pembangunan masif mempertemukan dua hal, yakni meneruskan gagasan besar Presiden Soekarno tentang Indonesia yang kuat dengan kerapian infrastruktur dan manajemen birokrasi Presiden Soeharto.

“Tidak ada itu istilah ‘Pembersihan orang-orang Bapak SBY’, kita tidak sedang mengalami ‘patahan politik’, juga tidak sedang dalam pertempuran antar generasi, justru sekarang ini perjalanan tatanan pemerintahan dilakukan secara gradual dan juga memperhatikan benang merah segala kebijakan,” tulis akun Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya