SOLOPOS.COM - Majalah Charlie Heboh (JIBI/Solopos/Okezone)

Charlie Heboh merupakan komik satir yang berisi karikatur yang dinilai menistakan agama Islam.

Semarangpos.com, SALATIGA – Kapolres Salatiga, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Yudho Hermanto, memastikan komik karikatur satir Charlie Heboh tidak beredar di wilayah Kota Salatiga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan ini diungkapkan Yudho saat dijumpai wartawan di Mapolres Salatiga, Senin (4/4/2016) lalu. Ia mengaku sejauh ini peredaran komik satir yang berisi gambar-gambar karikatur berbau sara itu baru sebatas di media sosial Facebook.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami pastikan tidak ada [peredaran] di Salatiga. Kebetulan orang-orang yang diduga sebagai pemilik akun Charlie Heboh itu juga tidak tinggal di Salatiga,” ujar Kapolres Salatiga.

Kota Salatiga memang sempat menjadi perhatian terkait terbitnya komik satir Charlie Heboh di jejaring sosial Facebook. Kondisi ini tak lain adanya dugaan bahwa admin pemilik akun Charlie Heboh itu merupakan alumnus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Dugaan itu berkembang di Facebook dan disebarkan oleh beberapa pemilik akun yang kesal dengan karikatur-karikatur yang diunggah oleh akun Charlie Heboh itu. Hingga kini akun Charlie Heboh itu sudah menghilang dan tak bisa lagi dibuka.

Menyikapi isu itu, Kapolres pun mengaku sudah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak kampus UKSW. Dari informasi yang ia peroleh para alumnus UKSW itu saat ini tidak menetap di Salatiga.

“Dan saat kami hubungi, mereka juga mengaku tidak tahu menahu tentang Charlie Heboh itu. Bahkan, salah satunya sudah mengkonfirmasi melalui Facebook bahwa dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan akun Charlie Heboh itu. Ada kemungkinan, akun Facebook alumnus UKSW itu dibajak,” beber Yudho.

Akun facebook Charlie Heboh sempat menggemparkan masyarakat, khususnya umat muslim. Kondisi ini tak lain ulah akun itu yang memposting majalah Charlie Heboh yang sampulnya bergambar karikatur seorang pria berjanggut dan bergamis putih yang sedang menyetubuhi anak kecil yang membawa tas sekolah dan boneka pada Jumat (1/4/2016) lalu.

Dalam sampul majalah berlatar putih kuning itu, sang pria berjanggut berkelakar bahwa ia hanya ingin menjalankan sunah. “Ana Cuma menjalankan sunnah nabi”. Sementara, anak kecil yang disetubuhi itu berteriak bahwa ia hanya ingin sekolah. “Saya masih ingin sekolah”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya