SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, mengecek stok dan distribusi oksigen di PT Samator Gas Industri Surakarta pada Senin (5/7/2021). (Istimewa/Dokumentasi Sub Bagian Humas Polres Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Satgas Penanganan Covid-19 mengawasi pendistribusian oksigen dari hulu ke hilir. Bahkan, Polres Karanganyar tidak segan menindak tegas masyarakat yang nekat menimbun oksigen di masa pandemi Covid-19.

Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menyampaikan itu seusai meninjau perusahaan penyedia oksigen, PT Samator Gas Industri Surakarta di Kecamatan Jaten, Senin (5/7/2021). Kapolres Karanganyar didampingi Dandim 0727/Karanganyar, Letkol (Inf) Ikhsan Agung Widyo Wibowo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami mewanti-wanti kepada pihak yang mencoba mencari keuntungan dari lonjakan permintaan oksigen ini. Kami ingatkan jangan ada yang berani menimbun. Kami akan menindak tegas,” kata Kapolres di hadapan awak media.

Baca Juga: Kisah Para Perempuan di Tim Kubur Cepat Kamboja

Kapolres menyampaikan tujuan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar mengecek PT Samator untuk memastikan ketersediaan dan pasokan oksigen di perusahaan tersebut.

“Indikasi [masyarakat menimbun oksigen] belum ada. Tapi kami, Satgas Penanganan Covid-19 akan mengawasi pendistribusian dari hulu ke hilir. Kami lakukan pengawasan,” tutur dia.

Di sisi lain, perusahaan penyedia oksigen, PT Samator Gas Industri Surakarta, mengaku kewalahan menghadapi permintaan oksigen tinggi. Permintaan tinggi karena kasus Covid-19 melonjak.

Pejabat sementara (Pjs) Kepala Cabang PT Samator Gas Industri Surakarta, Nanda Prasojo, menyampaikan permintaan oksigen dari rumah sakit meningkat drastis. Permintaan oksigen meningkat dari dua ton per hari menjadi 30 ton per hari untuk liquid dan oksigen dalam tabung.

“Permintaan melonjak drastis. Kami mengeluarkan liquid [oksigen cair] 24 ton sehari, oksigen botolan [tabung] 5-6 ton sehari. Itu habis dalam sehari. Padahal sebelumnya rata-rata enam ton untuk tiga hari,” kata Nanda saat berbincang dengan wartawan.

Nanda menyebut 24 ton oksigen cair itu setara 700-800 tabung ukuran 6 meter kubik. Tabung oksigen tersebut disalurkan ke mitra rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) PT Samator.

Baca Juga: Krisis Oksigen RSUP Dr Sardjito, Dokter Berupaya Tuhan Maha Kuasa

Dia menceritakan PT Samator biasanya hanya mendapatkan pasokan oksigen dari Jawa Tengah. Khusus selama pandemi Covid-19 ini, PT Samator mendapat tambahan pasokan dari DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Nanda juga memastikan PT Samator masih menggunakan harga lama. “Meski permintaan naik, kami masih menggunakan harga normal. Kami enggak bisa menaikkan harga. Sampai sekarang belum ada perintah menaikkan harga.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya