SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel memberikan penghargaan kepada anggota Polresta Solo yang terluka saat mengamankan unjuk rasa di Aula Mapolresta Solo pada Selasa (1/10/2019) siang. (Istimewa/Humas Polresta Solo)

Solopos.com, SOLO — Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel mengapresiasi cara Polresta Solo dalam menangani aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Solo, Senin (30/9/2019) malam.

Meski dihujani makian, provokasi, bahkan dilempari hingga sejumlah wanita polisi (polwan) terluka, aparat Polresta Solo tidak membalas para pendemo dengan tindakan represif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda datang langsung dari Semarang untuk memberikan penghargaan kepada Kapolresta Solo AKBP Andy Rifai dan tujuh anggota Polresta Solo yang terluka terkena lemparan batu di Aula Mapolresta Solo, Selasa (1/10/2019) sore.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel saat dijumpai wartawan setelah menyerahkan penghargaan mengatakan pengamanan Polresta Solo telah berjalan sesuai tugas kepolisian untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada siapa pun bahkan kepada perusuh.

Menurutnya, perusuh yang merusak berbagai fasilitas umum tetap harus dilindungi dan tanpa kekerasan namun penegakan hukum harus tetap dijalankan.

Meskipun saat itu pengunjuk rasa melampaui ketentuan batas penyampaian pendapat di muka umum yakni pukul 18.00 WIB, anggota Polresta Solo tetap memberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi.

“Meski dilempari batu, diprovokasi, namun provokator itu tetap masyarakat sehingga harus dilindungi dan [polisi] tidak membalas, ini tugas polisi sesungguhnya,” ujarnya.

Ia menambahkan pendekatan di tengah situasi memanas seperti mengajak bernyanyi berhasil menyadarkan pengunjuk rasa untuk tertib. Bahkan, beberapa pengunjuk rasa memeluk dan meminta maaf kepada polisi.

Menurutnya, penanganan yang dilakukan Polresta Solo dapat dijadikan model untuk penanganan demonstrasi. Tujuh orang yang terluka merupakan tim negosiator yang tidak membawa peralatan keamanan.

“Menangani aksi unjuk rasa dengan penuh kesabaran dan jiwa penuh melindungi,” ujar Kapolda.

Sebagaimana diinformasikan, aksi demo di depan gedung DPRD Solo berlangsung hingga malam. Pendemo sempat bertindak anarkistis dengan melempari aparat kepolisian dengan batu. Tercatat ada empat polwan yang terluka akibat lemparan batu pendemo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya