SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjend Pol Ahmad Luthfi (kiri) berbincang dengan Habib Syech Abdul Qodir Assegaf (tengah) dan KH Abdul Karim (kanan) dalam kunjungannya di Gedung Bustanul ‘Asyiqin, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (18/6/2020). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi kunjungi sejumlah tokoh agama di Kota Solo, Kamis (18/6/2020). Salah satu yang dikunjungi Kapolda adalah Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.

Pada Kamis pagi hingga sore, Kapolda Jateng bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh agama di Kota Bengawan. Selain Habib Syech Abdul Qodir Assegaf, Kapolda juga menemui KH Abdul Karim (Gus Karim), Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, serta romo atau pastur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertemuan tersebut untuk membahas perkembangan situasi di Solo dan Jateng. Ahmad Luthfi menyatakan pertemuan itu tidak ada kaitannya dengan agenda pilkada 2020. “Hanya itu [silaturahmi] tok, tidak ada agenda yang lain,” imbuh dia.

Rekomendasi DPP PDIP Untuk Pilkada Solo Jatuh ke Gibran dan Teguh? Rudy Tak Percaya

Salah satu materi yang dibicarakan dengan tokoh agama saat Kapolda Jateng kunjungi Solo yaitu kesiapan polisi menjadi fasilitator dalam mewujudkan pesantren siaga. Arahnya mendorong terciptanya pondok pesantren (ponpes) dalam pengamanan dari persebaran Covid-19.

“Memberdayakan pesantren dalam pengamanan diri sendiri dengan protokol kesehatan. Tapi itu semua kita serahkan kepada pengasuh ponpes. Polri hanya jadi fasilitator. Pelaksanaan kegiatan kita serahkan ke ponpes itu,” kata dia.

Menghitung Personel

Mengenai kesiapan pengamanan pilkada serentak, 9 Desember mendatang, Kapolda mengatakan masih menghitung jumlah personel. Sejumlah potensi kerawanan penyelenggaraan pesta demokrasi pun tengah dipetakan.

Kecelakaan Diduga Tertabrak Ambulans, Pengemudi Ojol Sragen Meninggal

“[Jumlah personel] Belum, belum. Tunggu perkembangannya. Jadi kalau ketentuan dulu itu 800 pemilih per TPS, sekarang jadi 500 pemilih per TPS. Artinya jumlah TPS bertambah. Mau ndak mau jumlah pengaman akan bertambah,” terang Kapolda Jateng saat diwawancarai wartawan di sela kunjungi Solo.

Tapi pada prinsipnya, menurut Luthfi, jajarannya siap mengamankan Pilkada serentak akhir tahun ini. Rapat koordinasi internal Polda Jateng sudah dilakukan untuk mematangkan persiapan pengamanan pesta demokrasi itu.

“Kami siap. Dari KPU pusat sampai daerah sudah melakukan rapat, kemudian kita tindak lanjuti dengan rapat koordinasi internal untuk menentukan jumlah kekuatan yang diperlukan dalam pengamanannya, termasuk polanya,” papar dia.

Virus Corona di Indonesia Sudah Bermutasi, Beda Tipe dari Negara Lain

Penjelasan senada disampaikan Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, yang mendampingi Kapolda Kateng saat kunjungi Solo. Menurut dia, Polresta Solo masih menghitung jumlah kekuatan pasukan yang dibutuhkan untuk pengamanan pilkada.

Apalagi, jumlah TPS pilkada dipastikan berubah dari semula 1.016 TPS menjadi 1.258 TPS. Ihwal potensi kerawanan saat pilkada, menurut Andy, sama dengan saat penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya