SOLOPOS.COM - CEO Grup GoTo Andre Soelistyo. (tangkapan layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. atau GoTo berpotensi mencapai Rp413 triliun

Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp15,2 triliun (US$1,1 miliar), dengan tambahan Rp2,3 triliun (US$160 juta) dari greenshoe.

Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp316 hingga Rp346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (US$26,2 miliar) dan Rp413,7 triliun (US$28,8 miliar).

Baca Juga: Bidik Modal Rp18 Triliun dari IPO, Segini Perkiraan Harga Saham GoTo

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan langkah IPO GoTo adalah salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah perusahaan, yang memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI.

“Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar dan paling menarik di dunia, sebagaimana tercermin dari ketahanan pasar modal kita, di tengah volatilitas pasar global tahun ini. Kami berharap IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara,” paparnya, yang disiarkan langsung melalui channel Youtube, Selasa (15/3/2022).

Pencatatan saham ini akan berpotensi menjadi yang pertama dilakukan dengan menggunakan peraturan baru tentang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) yang ditetapkan oleh OJK, serta peraturan pencatatan baru oleh BEI.

Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan. Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022.

Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GoTo akan dilakukan dalam beberapa pekan ke depan.

Baca uga: Mengintip Inovasi Layanan Baru Gojek di 2022

Ekosistem Unik

GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO.

Menurut Andre, GoTo adalah ekosistem unik yang menggabungkan layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Integrasi ketiga bisnis dalam satu ekosistem ini membawa sinergi yang kuat, dan menjadi keunggulan GoTo, yang antara lain didukung oleh pendekatan hyperlocal dengan jaringan layanan yang kuat, kemampuan untuk menghadirkan program loyalitas konsumen lintas platform, serta penawaran layanan keuangan yang luas dan komprehensif di berbagai aktivitas penggunaan (use case).

Berdasarkan data Euromonitor 2020, keberadaan dan jangkauan ekosistem GoTo mampu berkontribusi lebih dari 2 persen dari PDB Indonesia dan melayani hampir dua per tiga konsumsi rumah tangga di Indonesia.

Baca Juga: Gampang Banget, Ini Cara Jadi Dropshipper Shopee atau Tokopedia 

Seperti dilansir Bisnis,  berdasarkan prospektusnya, GoTo tercatat masih mencatatkan kerugian, meski dapat ditekan hingga akhir Juli 2021. GoTo membukukan pendapatan bruto senilai Rp6,89 triliun di akhir Juli 2021. Pendapatan ini naik 40,95 persen dibandingkan Juli 2020 sebesar Rp4,89 triliun.

Begitu pula dengan pendapatan bersih perseroan yang tercatat naik 54,93 persen dari Rp1,62 triliun, menjadi Rp2,5 triliun di Juli 2021. Meski pendapatannya naik, GoTo tercatat masih membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp8,16 triliun di akhir Juli 2021.

Kerugian ini tercatat lebih kecil dibandingkan Juli 2020 sebesar Rp11,2 triliun. Hingga akhir Juli 2021, GoTo mencatatkan jumlah aset senilai Rp148,2 triliun, dengan jumlah liabilitas Rp17,68 triliun, dan jumlah ekuitas Rp130,52 triliun.

Adapun pada akhir 2020, GoTo mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp8,41 triliun, dengan pendapatan bersih Rp3,32 triliun, dan rugi bersih senilai Rp14,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya