SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin corona. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 sejak awal 2020 sampai saat ini belum jelas kapan akhir-nya. Padahal, virus baru ini telah menginfeksi 13 juta orag dan merenggut lebih dari 500.000 nyawa di dunia.

Banyak orang mempertanyakan kapan pandemi global ini akan berakhir? Akan tetapi ketidakpastian masih meliputi dunia. Banyak negara yang mulai mengalami penurunan kasus tapi tak sedikit pula yang malah justru meningkat.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Pandemi Covid-19 diyakini bermula di Wuhan, China akibat campuran strain virus corona yang biasa ditemukan pada kelelawar. Lalu dengan cepat menemukan jalannya ke manusia yang selanjutnya menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Pada konferensi pers akhir pekan lalu, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan, mengatakan Covid-19 kemungkinan tidak bisa diberantas dalam waktu dekat. Apalagi  jumlah kasus hariannya masih meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Daleeem… Ini Arti Nama Unik Dita Leni Ravia Si Remaja Cantik Asli Gunungkidul 

Selain itu, ada hal-hal lain juga yang menyebabkan dunia mungkin masih harus melalui perjuangan panjang melawan pandemi Covid-19 sebelum mencapai akhir.

Perbedaan utama antara virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dengan varian virus corona lainnya adalah penyebarannya yang lebih cepat. Dengan demikian pengembangan vaksin sangat mendesak lantaran risiko penularan virus corona sangat tinggi.

Vaksin

Sejumlah pihak menyampaikan pemberantasan virus corona penyebab Covid-19 akan sulit dilakukan tanpa vaksin. Tidak seperti virus corona lain yang menyebabkan pandemi sebelumnya seperti MERS dan SARS. Kedua penyakit ini bisa diberantas tanpa vaksin lantaran tidak menyebabkan masalah besar.

Tetapi, Covid-19 sangat berbeda. Pandemi kali ini disandingkan dengan Flu Spanyol dari virus H1N1, yang diperkirakan telah membunuh sekitar 50 juta orang di dunia pada 1910-an silam.

Rebutan Tanah 3 Meter, Pak RT dan Warga di Kedawung Sragen Saling Gempur 

Setelah wabah pertama virus H1N1 pada musim panas 1918, gelombang kedua yang lebih besar datang mengikuti sekitar musim gugur di tahun yang sama. Kemudian gelombang ketiga datang pada awal 1919, sebelum surut pada sekitar 1920.

Berdasarkan hal tersebut para ahli epidemiologi mengatakan pengembangan vansin Covid-19 sangat penting agar pandemi cepat berakhir.

“Jika hanya satu yang dikembangkan, virus dengan infektivitas yang tinggi tidak akan pernah bisa ditahan,” kata Bang Ji-hwan, Kepala Komite Klinik Pusat Medis Nasional Korea Selatan, seperti dikutip Korea Times, Rabu (15/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya