SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gedung Pemkot Magelang. (googlemaps)

Solopos.com, MAGELANG — Polekmik terkait sengketa lahan milik TNI yang digunakan sebagai Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah (Jateng) terus berlanjut. Kali ini, Wali Kota Magelang, Muchammad Nur Aziz, melayangkan surat ke Menko Polhukam, Mahfud Md, menyusul pemasangan logo TNI di kantornya atau Gedung Pemkot Magelang, Jumat (3/2/2023).

“Kemarin saya menghubungi deputi Menko Polhukam, kami akan menyurati Menko Polhukam untuk melaporkan bahwa memang waktu pertemuan dulu ada klausul secara tidak tertulis, kapan boleh dipasang lagi dan kapan tidak,” katanya di Magelang, Sabtu (4/2/2023).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menyampaikan hal tersebut usai melepas 200 pelari ultra 100 kilometer Run Against Cancer di Gunung Tidar, Kota Magelang. Seperti diketahui di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jumat (3/2), terdapat logo TNI lagi.

“Ini mungkin ada kebijakan panglima yang sekarang, barangkali belum terhubung dan tersambung dengan kebijakan yang kemarin. Jadi kami akan menanyakan ke Menko Polhukam, mungkin salah paham atau bagaimana,” katanya.

Ia mengatakan Pemkot Magelang sudah pasti pada tahun 2025 nanti akan mulai proses pemindahan kantor. Bersamaan dengan itu gedung dan tanah yang saat ini ditempati Pemkot Magelang akan kembali diserahkan kepada TNI.

“Saya juga kirim surat ke Panglima TNI, prosesnya sudah jalan. Rencana bertemu dengan Panglima TNI pelam depan dan tergantung beliau juga, bisa menerima kami kapan, kami mau silaturahim,” katanya.

Aziz menyampaikan Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang saat ini memang milik Akademi TNI. “Kami hanya menempati, tetapi tidak asal menempati karena memang ada proses sejarah bahwa itu diserahkan dan kami mengakui bahwa itu milik Akademi TNI,” katanya.

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, sebenarnya sempat berkunjung ke Magelang dan melakukan peninjauan sejumlah aset milik TNI, termasuk Pemkot Magelang, 29 Januari 2023 lalu. Namun, saat itu Wali Kota Magelang tidak menemuinya dengan alasan tengah berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat, untuk belajar kota toleransi.

Kota Singkawan tahun lalu memang terpilih sebagai Kota Paling Toleran ala Setara Institute. Sementara itu posisi nomor dua ditempati Manado di Sulawesi Utara, dan Kota Salatiga, Jateng, di urutan ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya