SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelemparan benda keras. (Google image)

Solopos.com, BANTUL — Kantor Kalurahan atau Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dirusak orang tidak dikenal pada Jumat (26/8/2022) dini hari. Diduga penyerangan itu berkaitan dengan janji politik yang tidak kunjung ditepati oleh lurah terpilih.

Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Namun, kaca ruangan luraj pecah karena dilempar batu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Muntuk, Marsudi, membenarkan kejadian perusakan kantor kalurahan tersebut, namun pihaknya tidak mengetahui persis karena tidak ada saksi di lokasi kejadian.

Akan tetapi ada dua orang saksi yakni Sungkowo dan Tukimin yang keduanya warga Muntuk, Dlingo, melihat dua orang berhenti di Balai Kalurahan Muntuk dengan mengendarai sepeda motor jenis matik dan menggunakan helem warna hitam.

Baca Juga: 10 Hari Hilang, Pelajar SMK Semarang yang Terseret Ombak Parangtritis Ditemukan

Setelah melihat dua orang tersebut, saksi kemudian mendekatinya dan dua orang tidak dikenal itu pergi.

“Saksi kemudian melihat kaca ruang lurah sudah pecah,” kata Marsudi, saat dihubungi Minggu (28/8/2022).

Saat ini kasus tersebut diakui Marsudi sudah dilaporkan ke Polsek Dlingo. Pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut pada polisi.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, mengatakan saat ini kasus perusakan kantor Kalurahan Muntuk masih dalam penanganan dari Polsek Dlingo.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bantul Jogja

“Laporan juga sudah diterima oleh Polsek Dlingo dan masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Masuk Tindak Pidana

Sementara Sekretaris Komisi A DPRD Bantul yang membidangi pemerintahan, Jumakir, menyayangkan adanya tindakan perusakan terhadap kantor Lurah Muntuk. Menurutnya tindakan tersebut merupakan teror yang harus ditangani serius oleh kepolisian karena masuk tindak pidana yang menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kalau sudah tidak pidana, kami minta polisi segera mengungkap dan menangkap pelakunya dan diproses sesuai aturan yang ada,”katanya.

Terpisah Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK), Bantul, Kurniantoro mengaku sudah mendapatkan informasi terkait adanya pelemparan jendela kantor Lurah Muntuk yang menyebabkan kaca pecah. Menurutnya, kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Deretan Fakta Unik Selokan Mataram Jogja yang Menyatukan Sungai Progo dan Opak

Ia mengaku memang situasi di kalurahan Muntuk sedang menghangat. Namun ia tidak menjelaskan yang dimaksud menghangat tersebut.

“Saat ini situasi dan kondisi di Muntuk sedang hangat,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Harianjogja.com (Solopos Media Grup), sebelum peristiwa perusakan kantor kalurahan, ada sejumlah warga dari salah satu dusun di Muntuk yang mendatangi kantor Kalurahan Muntuk. Mereka meminta lurah setempat untuk mundur karena tidak memenuhi janji politik. Salah satu janjinya dalam kampanye lurah adalah memberikan Rp20 juta tiap RT.

Lurah Muntuk, Marsudi, saat dimintai konfirmasi terkait informasi tidak menampik isu tersebut dan pihaknya akan segera menyampaikan klarifikasi pada Selasa mendatang.

“Saya akan menyamapiakn rilis resmi Selasa besok ya, biar jelas dan tidak terjadi simpang siur,” ucapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Diduga karena Janji Politik, Kantor Desa di Bantul Dirusak Orang Tidak Dikenal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya