SOLOPOS.COM - Kantor Bank Indonesia Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo diserbu masyarakat yang hendak menukarkan uang lama yang sudah tidak berlaku, Senin (30/12/2013). Peningkatan penukaran uang lama tersebut diperkirakan mencapai lima kali lipat.

Pecahan uang yang sudah tidak belaku adalah uang kertas pecahan Rp10.000 yang bergambar Cut Nyak Dien tahun pembuatan 1998, uang kertas pecahan Rp20.000 bergambar Ki Hadjar Dewantara tahun pembuatan 1998. Selain itu, juga uang kertas pecahan Rp50.000 yang dibuat pada 1999 bergambar W.R. Soepratman dan uang polymer atau plastik pecahan Rp100.000 yang dibuat 1999 bergambar Soekarno-Hatta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasir Senior Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo, Siswanto, mengatakan peningkatan yang cukup tajam tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang mengira kemarin merupakan hari terakhir penukaran uang lama tersebut. Padahal menurut dia, Senin merupakan batas akhir penukaran di bank umum.

“Kami masih melayani penukaran uang tersebut sampai 30 Desember 2018 setiap Senin dan Kamis. Kalau sudah melewati batas waktu itu sudah tidak bisa lagi ditukarkan,” kata Siswanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin.

Dia menuturkan rata-rata penukaran uang lama dalam sehari biasanya Rp10 juta. Namun pada Senin antrean masyarakat yang hendak menukarkan uang cukup banyak. Bahkan pada siang hari dia menuturkan sudah ada Rp30 juta uang lama yang ditukarkan dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

Banyaknya uang lama yang ditukarkan menurut Siswanto adalah karena masih banyaknya masyarakat yang menyimpan uang di rumah, terutama masyarakat yang sudah tua. Sementara itu, Asisten Manager Operasional BRI Sudirman, Muhammad Sutopo, mengatakan pada Senin penukaran uang lama cenderung sepi bahkan tidak ada. Dia menuturkan karena pencabutan peredaran uang sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu sehingga sudah sangat sedikit masyarakat yang memiliki uang lama tersebut.

“Beberapa waktu lalu masih ada yang menabung dengan menggunakan uang lama, masih kami terima. Mulai besok sudah tidak bisa,” tutur Sutopo.

Meski begitu, Sutopo mengatakan pihaknya tetap akan membantu nasabah yang ingin menabung dengan uang lama selama BI masih menerima penukaran uang tersebut. Namun menurut dia, penambahan saldo di rekening tidak bisa langsung seketika saat melakukan pembayaran di teller tapi ada jeda beberapa hari. Hal tersebut karena pihaknya harus menukarkan uang itu ke BI terlebih dahulu baru bisa ditambahkan di saldo rekening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya