SOLOPOS.COM - Komunitas 3C Solo menggelar aksi di CFD Jl. Slamet Riyadi, Minggu (14/2/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Kanker Solo, komunitas 3C menangani 80 anak penderita kanker dari berbagai daerah.

Solopos.com, SOLO–Komunitas Childhood Cancer Care (3C) Solo tengah menangani 80 anak penderita kanker dari berbagai daerah di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Project Director Peringatan Hari Kangker Anak Internasional (HKAI) 2016 dari Komunitas 3C Solo, Novi Dwi Jayanti, mengatakan 20 anak penderita kanker dari 80 anak penderita kanker yang sedang ditangani Konunitas 3C Solo berasal dari wilayah Soloraya, yaitu Kota Solo, Wonogiri, dan Karanganyar. Dia menjelaskan penanganan dan pendampinhan kepada puluhan anak penderita kanker tersebut dilakukan di RSUD dr. Moewardi, Solo.

“Kegiatan 3C Solo berpusat di bangsal Melati II Ruang Bermain Maya Ananta RSUD dr. Moewardi. Kami mandampingi anak-anak penderita kanker, seperti memfasilitasi secara BPJS setiap bulan, menjamin makanan sehari-hari, termasuk kebutuhan pribadi, mulai sabun, pampers, hingga susu,” kata Dwi Jayanti kepada Solopos.com saat menggelar aksi memperingati HKAI 2016 di CFD Solo, Jl. Slamet Riyadi, Minggu (14/2/2016).

Dwi Jayanti yang akrab dipanggil DJ tersebut menyampaikan 80 anak penderita kanker yang ditangai 3C Solo tengah menjalani kemoterapi. Menurut dia, anak-anak menjalani kemoterapi dengan batas waktu yang berbeda-beda, bahkan sampai lebih dari 2 tahun. Apabila komoterapi menunjukkan hasil bagus, menurut dia, anak-anak penderitan kanker baru akan menerima obat dengan dosis lebih rendah.

“Penderita kanker di Indonesia semakin hari kian banyak. Harapan hidup mereka juga sangat kecil. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan di negara-negara maju, 80% dari jumlah penderita kanker di sana [negara maju] bisa survevi. Kalau di Indonesia malah 80% penderita kanker malah meninggal dunia,” papar Dwi Jayanti.

Dwi Jayanti menyampaikan komunitas 3C Solo mendampingi anak-anak penderita kanker dengan usia 0 th-18 th. Bukan hanya dari Soloraya, menurut dia, Konunitas C3 Solo juga mendampingi penderita kanker bahkan sampai luar pulau Jawa. Dwi Jayanti menjelaskan setiap penderita kanker yang masuk RSUD dr. Moewardi, entah kaya atau miskin, bisa mendapkan pelayanan dan pendampingan dari sukarelawan Komunitas C3 Solo.

“Penderita kanker dari luar Jawa yang dirujuk ke RSUD dr. Moewardi juga kami kaver. Kebanyakan dari mereka berasal dari wilayah pedalaman. Kalau di Soloraya, berasal dari Wonogiri dan Karanganyar. Keluarga yang tinggal di pedalaman kurang mengetahui gejala kanker. Anak-anak mereka diketahui mengidap kanker setelah sudah parah,” terang Dwi Jayanti.

Dwi Jayanti menilai masyarakat masih kurang peduli atau pesimis terhadap upaya penyembuhan penyakit kanker. Padahal, menurut dia, masyarakat harus bisa saling membantu dengan memberikan dukungan kepada para penderita kanker. Dwi Jayanti beranggapan dukungan dari orang lain bisa mempercepat pemulihan pada penderita kanker. Selain anak-anak penderita kanker, dia menyebut, komunitas C3 Solo juga mendampingi para orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya