SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Wonogiri (Solopos.com)–Warga Wonogiri yang mengandalkan pasokan air minum dari sumur gali mulai saat ini harus berhati-hati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasil penelitian Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menemukan lebih dari 50% dari sampel sumur yang diteliti ternyata sudah tidak layak konsumi karena tingginya kandungan bakteri e-coli.

Penelitian yang dilakukan pada 2010 tersebut, seperti diungkapkan Kepala Dinkes Wonogiri, Widodo, mengambil 32 sumur gali milik warga di 25 kecamatan sebagai titik sampel.

Dari jumlah sampel tersebut, Dinkes menemukan hanya satu sumur yang memenuhi syarat sebagai air minum, karena kandungan bakteri e-coli-nya kurang dari 50 per partikel molekul. Memenuhi syarat sebagai air minum berarti bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Selanjutnya, sebanyak 14 sumur, tidak memenuhi syarat sebagai air minum tapi masih memenuhi syarat sebagai air bersih. Sumur-sumur ini, kandungan bakterinya antara 50-2.400 bakteri per partikel molekul.

“Air dari sumur dengan kandungan bakteri kurang dari 2.400 masih bisa dikonsumsi tapi harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih,” jelas Widodo, kepada wartawan, Selasa (20/9/2011).

Selebihnya sebanyak 17 sumur atau lebih dari 50% dari total sampel, dinyatakan memiliki kandungan bakteri lebih dari 2.400 per partikel molekul. Air dari sumur-sumur ini disarankan untuk tidak dikonsumsi.

Sayangnya, Widodo mengaku tidak hapal di daerah mana saja sampel sumur-sumur yang sudah tidak layak konsumsi itu diambil.

Widodo hanya mengatakan kebanyakan sumur yang sudah tidak layak konsumsi itu biasanya terletak berdekatan dengan sumber pencemar, seperti jamban atau kandang ternak. Selain itu, juga karena dasar sumur terbuat dari bahan tidak kedap air sehingga kotoran dari dalam tanah mudah meresap dan mencemari airnya.

Sementara itu meski sudah melalui proses pengolahan, air dari PDAM pun ternyata juga ada yang tidak memenuhi syarat. Dari sampel yang diambil di 94 titik pengolahan, penampungan dan sambungan ke rumah-rumah, 64 titik di antaranya tidak memenuhi syarat. Kebanyakan pencemar masuk saat air berada di tampungan atau sambungan ke rumah-rumah.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya