SOLOPOS.COM - Kunjungan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming (kiri) ke Pusat Ekspor di Kampus UMKM Shopee Ekspor. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 10.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Solo ditargetkan naik kelas menjadi eksportir lewat Kampus UMKM Shopee Ekspor yang merupakan lanjutan kolaborasi strategis Shopee Indonesia dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Kampus Shopee pertama di Indonesia ini di Solo ini sebagai cetak biru (blueprint) atau kota percontohan pendidikan ekspor UMKM pertama resmi dibuka pada Selasa (18/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengatakan Kampus UMKM Shopee Ekspor merupakan permulaan dalam menjadikan Kota Solo sebagai cetak biru atau kota percontohan pendidikan ekspor UMKM pertama.

“Dengan mengedepankan lima fokus utama kami untuk mempersiapkan UMKM Go Global, yakni edukasi yang berkesinambungan, penyaluran pendanaan, pemasaran online, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor, kami harap pengembangan kapasitas dan kualitas produksi pelaku UMKM Solo bisa menjadi lebih terarah,” ujar dia, dalam pembukaan Kampus Shopee di Solo, Selasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo, Ini Harapan Besar Pemerintah

Handhika memaparkan dengan menitikberatkan pada pentingnya pendampingan hulu ke hilir secara konsisten dalam mewujudkan pelaku-pelaku eksportir baru dari Solo, Kampus UMKM Shopee Ekspor dilengkapi dengan serangkaian program dan fasilitas yang mengakomodasi seluruh kebutuhan bisnis para pelaku UMKM.

Semua fasilitas yang tersedia dapat digunakan oleh para pelaku UMKM secara gratis di Kampus UMKM Shopee Ekspor. Fasilitas yang tersedia, antara lain bantuan pembuatan toko. Ini meliputi layanan pembuatan dan pengaturan toko bagi pelaku UMKM yang belum terdaftar di Shopee, termasuk pembuatan akun Shopee, pengambilan foto dan upload produk, serta pendaftaran layanan gratis ongkir.

Penyelenggaraan event edukasi bagi Pelaku UMKM yang belum terdaftar di Shopee untuk memahami layanan dan fitur Shopee. Ada pula fasilitas edukasi yang dilengkapi dengan ruangan training berkapasitas 30 orang, dengan program edukasi hulu ke hilir lengkap dari cara pembuatan & pengaturan toko, fitur promosi & manajemen toko, cara meningkatkan trafik sampai ke persiapan menuju ekspor.

Baca Juga: Begini Naik Turun Saham Sritex Sebelum Dibekukan BEI

Fasilitas Pemasaran

Pusat Edukasi (education corner - berisi informasi tentang cara pembuatan dan pengaturan toko dan fitur promosi Shopee dengan laptop serta ponsel yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mencoba fitur seller center, dan aplikasi Shopee.

Tak ketinggalan fasilitas manajemen logistik, yakni tempat simulasi sistem gudang dengan berbagai peralatan yang layaknya ditemukan di sistem inventaris toko online seperti rak, peralatan pengemasan, barcode scanner, dan printer thermal.

Sementara fasilitas pemasaran ada studio foto, live streaming room lengkap dengan backdrop, sistem lighting, tripod serta mikrofon yang bisa langsung digunakan oleh pelaku UMKM. Sedangkan pada fasilitas ekspor, yakni Pusat Ekspor (export corner - berisi informasi dan panduan persiapan ekspor serta pojok pameran berbagai produk ekspor dari Kota Solo).

Baca Juga: Galau Terjebak Pinjaman Online? Ini Tips Untuk Mengatasinya

“Fasilitas Kampus UMKM Shopee Ekspor ini dapat digunakan secara gratis untuk para pelaku UMKM khususnya di Kota Solo. Cara-cara menggunakan fasilitas tersebut bisa dengan datang langsung dan mendaftar bagi yang belum bergabung bersama Shopee,” papar dia.

Menurutnya, adanya Kampus UMKM Shopee Ekspor menargetkan bisa mewujudkan 10.000 eksportir asal Solo di akhir tahun ini. Tercatat ada sekitar 40.000 UMKM di Kota Solo yang terdaftar di Shopee dan 5.000 di antaranya memiliki toko ekspor aktif. Maka dari itu, kerja sama dengan Pemkot Solo ini sejalan dengan langkah strategis lainnya yang dilakukan Shopee untuk meningkatkan kualitas para pelaku UMKM tanah air.

Saat ini Shopee mencatatkan keberhasilannya dalam program ekspor dengan peningkatan transaksi harian hingga 6 kali lipat dalam kurun waktu setengah tahun (Juni 2020 - Januari 2021). Melanjutkan komitmen tersebut, pada Februari 2021, 1,5 juta produk pedagang lokal berhasil diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Filipina.

“Program Ekspor Shopee ini juga akan terus dikembangkan dengan menambahkan jangkauan ekspor baru. Tidak hanya di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam yang telah berjalan sejak Maret, tapi juga telah merambah ke Amerika Selatan, yakni Brazil,” tutur dia.

Baca Juga: Perpaduan Rumah Tradisional dan Modern? Coba Perhatikan Hal-Hal Ini

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang diinisiasi Shopee sebagai langkah lanjutan untuk merangkul lebih banyak lagi pelaku bisnis asal Solo untuk bisa unjuk gigi ke pasar global ke depannya.

Pihaknya berharap adanya Kampus UMKM Shopee Ekspor dengan akses pembelajaran dan pendampingan yang semakin mudah. Maka dari itu, semakin banyak UMKM Surakarta yang tergerak untuk meningkatkan kualitasnya, dan menunjukkan mutu barang asli Solo yang berdaya saing.

“Ini sangat baik sekali untuk kemajuan UMKM Kota Solo. Saya enggak ingin UMKM di Solo gitu-gitu aja. Saya ingin semuanya naik kelas, bisa branding produk dengan baik, memilih packaging baik, dan bisa melebarkan sayap ke negara lain. Saya senang sekali adanya Shopee di Solo biar produk Solo lebih dikenal lagi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya