SOLOPOS.COM - Kampus Undip di kawasan Tembalang, Kota Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berusaha memperbanyak guru besar atau profesor.

Semarangpos.com, SEMARANG – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengadakan program Percepatan Guru Besar pada 2018 ini. Untuk mewujudkan program itu, Senat Akademik Undip menghadirkan Direktur Karir dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, untuk memberikan kiat-kiat pengembangan karier dosen di kampus terbaik di Semarang itu.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Wakil Rektor I Undip, Prof. M. Zainuri, mengatakan saat ini kampusnya memiliki sekitar 60-65 dosen bergelar doktor yang berpotensi menjadi guru besar. Ia berharap bantuan dari Kemeristekdikti mampu memotivasi dosen-dosen di kampus itu untuk naik status menjadi guru besar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dengan adanya program percepatan dan pendampingan guru besar ini, Undip punya target tahun ini bisa menghasilkan 25 guru besar baru,” ujar Zainuri kepada wartawan di Semarang, Selasa (23/1/2018).

Dengan banyaknya guru besar, Undip pun yakin mampu menembus ranking 500 besar universitas dunia.

“Salah satu syarat [masuk peringkat 500 besar dunia] adalah memperbanyak guru besar atau profesor,” imbuh Zainuri.

Sementara itu, Prof. Bunyamin Maftuh dalam kunjungannya berharap agar pimpinan Undip bisa mendorong para dosen meniti karier sampai jenjang tertinggi. Selain itu, dosen-dosen juga didorong untuk membuat jurnal-jurnal ilmiah internasional.

“Dengan memperbanyak publikasi internasional, harapan kita Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam segi publikasi internasional,” ujar Bunyamin.

Bunyamin menambahkan dosen tidak hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai ilmuwan yang bertugas meneliti dan mempublikasikan karya ilmiahnya di kancah internasional.

“Salah satu ciri utama seorang ilmuwan yaitu menghasilkan karya tulis ilmiah, bisa berupa hasil penelitian atau jurnal ilmiah nasional dan internasional. Ini memang wajib bagi dosen,” tegas Bunyamin.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya