SOLOPOS.COM - Ilustrasi KKN Undip (ajiikurniawan.blogspot.com)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengirim peserta KKN Tematik ke Temanggung untuk menggelar pameran batik.

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Kuliah kerja nyata (KKN) tematik mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang di Kabupaten Temanggung menyelenggarakan Expo Rumah Batik 2017 di Balai Kelurahan Manding, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua panitia Expo Rumah Batik 2017 KKN Tematik Undip Angga Firmansyah Putra di Temanggung, Kamis (3/8/2017), mengatakan dalam pameran itu ditampilkan sekitar 50 motif batik cap maupun tulis khas Temanggung.

Ia mengatakan penyelenggaraan pameran batik ini merupakan hasil dari kegiatan KKN 32 mahasiswa Undip dari berbagai fakultas sejak 4 Juli dan akan berakhir pada 7 Agustus 2017 di beberapa produksi batik rumah tangga di Temanggung dengan mengusung tema ekonomi kreatif. “Dalam kegiatan ini kami juga mengundang sebelas penggiat batik Temanggung yang kebetulan menjadi objek KKN mahasiswa,” katanya.

Selain pameran, katanya dalam kegiatan mahasiswa dari kampus Undip Semarang tersebut juga mengundang siswa SD untuk mengikuti simulasi sederhana melukis beragam motif batik di atas selembar kertas. Menurut dia hal ini dilakukan agar minat batik di kalangan anak-anak hingga muda-mudi semakin meningkat. Selama ini mereka masih menganggap bahwa batik merupakan tren fashion yang kuno dan hanya dapat dikenakan saat acara resmi.

“Persepsi kuno itu salah. Kita harus bangga mengenal dan mengenakan batik yang tidak lain merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Batik sangat cocok untuk event apa saja, termasuk yang bersentuhan dengan kalangan pemuda,” katanya.

Ia menuturkan dari hasil KKN yang telah dilakukan selama sebulan terakhir, batik khas Temanggung sejatinya memiliki potensi serta beberapa nilai lebih agar makin dikenal di tingkat nasional bahkan internasional. Namun, katanya masih ada beberapa kekurangan, khususnya di tingkat produsen skala menengah, antara lain masalah pemasaran, pengemasan, pengolahan limbah, hingga minimnya variasi motif.

“KKN Undip kali ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Jadi, untuk lebih mengembangkan pamor batik Temanggung, masing-masing fakultas mencoba memberikan masukan maupun referensi di bidang masing-masing guna menutup kekurangan yang ditemukan tersebut, termasuk ide pembuatan batik dengan motif baru seperti pithik lemu, melati purna, dan masih banyak lagi mengingat Temanggung memiliki banyak kearifan lokal yang dapat menjadi inspirasi,” katanya.

Dosen pendamping KKN Undip, Budi Setiawan mengatakan KKN mahasiswa dari kampus Undip Semarang ke Temanggung ini mengusung misi memberdayakan budaya yang dikolaborasikan dengan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, katanya mahasiswa dituntut untuk memberikan stimulan sekaligus inisiasi agar batik lokal khas Temanggung ke depan semakin berkembang. Terutama dengan dukungan teknis pemasaran yang baik dan benar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya