SOLOPOS.COM - Humas Masyarakat Klatak Peduli Wisata (Makladuta), Widodo, 49, menunjukan kampung kuliner yang tengah dikembangkan masyarakat di Dusun Klatak, RT 002/ RW 001, Karangpandan, Karanganyar Senin (15/3/2021). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Kampung Klatak di Kecamatan Karangpandan, dikembangkan sebagai sentra kuliner terbaru di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ada berbagai jenis makanan dan minuman lezat yang dijajakan di sana.

Suasana di Kampung Klatak semakin semarak dengan berbagai hiasan instagramable yang masih dalam pengembangan. Tembok warna-warni, mural, dan hiasan yang tergantung di atas sungai langsung terlihat ketika Solopos.com, memasuki gang Dusun Klatak RT 002/RW 001, Karangpandan, Karanganyar Senin (15/3/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tempat tersebut saat ini tengah dikembangkan oleh Masyarakat Klatak Peduli Wisata (Makladuta) sebagai sentra kuliner dengan nama Kampung Kuliner Klatak. Humas Makladuta, Widodo, menjelaskan awalnya ide pembangunan kampung kuliner itu dilaksanakan pada Juni 2020 berdasarkan keinginan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.

Baca juga: Ayam Panggang Mbok Cimplek Jatipuro Karanganyar Viral, Sehari Habis Ratusan Ekor

Saat itu, kebetulan konsep yang akan diterapkan didukung oleh DPRD Karanganyar dengan menggelontorkan dana aspirasi sebesar Rp200 juta. Dari dana tersebut Makladuta kemudian mengembangkan wilayah RT 002/RW 001.

“Kami kemudian membuat program warber atau warung bersama. Karena banyak warga yang ingin berjualan tapi tidak punya tempat. Jadi kami buat konsep satu bangunan bisa untuk berjualan tiga pedagang. Mereka sharing tempat untuk usaha bersama jadi hemat dana sewa. Apalagi kami ingin membentuk sentra kuliner yang rapi jadi tidak ada PKL di tepi jalan,” jelas dia ketika berbincang dengan Solopos.com.

Baca juga: 5 Kuliner Wajib Saat Berwisata ke Tawangmangu, Nomor Berapa Favoritmu?

Enak, Bersih, Sehat

Tak hanya itu saja, Makladuta pun mengedukasi warga dengan membuat kesepakatan bersama dalam menentukan standar kuliner yang dijual. Beberapa di antaranya adalah tempat dan makanan yang harus bersih.

Selain itu, makanan juga harus enak dan lolos uji kelayakan makanan. Hal tersebut menurut Widodo untuk menjaga kepercayaan konsumen yang berkunjung di Kampung Kuliner Klatak.

“Jadi semua makanan itu pasti harus enak, bersih, dan sehat. Jadi harus melewati tes itu dulu. Harus lolos uji makanan. Kalau belum layak ya tidak boleh jualan dulu. Karena kami menganggap kepercayaan konsumen itu penting sebagai salah satu metode pemasaran. Karena kalau makananya terjamin, konsumen percaya, bisa dipastikan akan menjadi langganan. Yang untung siapa? Ya kembali ke pedagangnya,” tegas dia.

Menurut Widodo, di Kampung Klatak RT 002/RW 001, terdapat 55 keluarga. Dari keseluruhan warga, baru terdapat 15 keluarga yang mulai bergabung untuk membentuk sentra kuliner.

Baca juga: Slurut... Habis Nikung, Mobil Suzuki APV Nyemplung Sawah di Karangpandan

Instagramable

Kedepannya, Kampung Kuliner Klatak akan dibangun menjadi lokasi yang instagramable. Selain menggandeng seniman, nantinya akan dibangun jembatan kaca yang diharapkan bisa meningkatkan daya tarik pengunjung.

“Ini masih belum 100 persen pengembangannya. Kami masih terus proses mengembangkan tempat ini menjadi lokasi yang layak dan favorit sebagai destinasi utama masyarakat kalau berwisata ke Karanganyar,” imbuh dia.

Widodo mengakui terdapat beberapa kendala dalam proses pengembangan Kampung Kuliner Klatak, salah satunya pendanaan. Hal ini lantaran semua pendampingan dan pengembangan tidak menarik biaya dari pedagang. Sehingga, diharapkan ada bantuan dari berbagai pihak untuk membantu pengembangan destinasi wisata kuliner tersebut.

“Pastinya kendala itu ada. Selain menyatukan pola pikir, kami juga pastinya berharap ada dukungan moral dan finansial dari berbagai pihak. Karena jujur saja Makladuta itu tidak dibayar sama sekali. Semua berlandaskan motivasi untuk sukarela mengembangkan kampung kami,” ucap dia.

Baca juga: Uji Coba PTM di Karanganyar Digelar Sebelum Juli 2021, Tapi Guru Harus Divaksin Dulu

Sementara itu, salah satu pedagang, Sukardi, 55, mengatakan sangat terbantu dengan program ini. Dia berharap dengan adanya standar dan pengembangan sentra kuliner, usahanya bisa lebih berkembang dibandingkan sebelumnya.

“Saya merasa senang karena ini bisa membantu saya. Tempat dicat dengan baik, rapih. Semoga bisa meningkatkan usaha saya dibandingkan sebelumnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya