Keberhasilan dusun Malangrejo dalam meningkatkan peserta KB membuat dusun ini terpilih sebagai Kampung KB
Harianjogja.com, SLEMAN- Keberhasilan dusun Malangrejo dalam meningkatkan peserta KB membuat dusun ini terpilih sebagai Kampung KB. Malangrejo menjadi dusun terpilih karena keberhasilannya dalam meningkatkan pengguna KB, dan pembangunan manusia.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Keberhasilan tersebut mendasari terselenggaranya acara Delegasi Partner Population Development (PPD) kampung KB Malangrejo, Kamis (30/11/2017), pukul 14.00-16.00 WIB di Malangrejo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman.
Acara ini merupakan bentuk kunjungan untuk studi banding penerapan program KB.
“Harapannya kunjungan dari anggota partner ini dapat memberi feedback positif bagi kampung KB ini. Sekaligus memotivasi seluruh kampung KB di Sleman untuk semakin aktif dalam mewujudkan keluarga produktif, berkualitas, serta sejahtera lahir dan batin”, ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Ia menambahkan, pemda Sleman selalu berkomitmen meningkatkan derajat hidup masyarakat. Ini diawali dengan meningkatkan kualitas keluarga melalui bidang pembangunan seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Salah satunya kami lakukan melalui kampung KB. Ini sesuai dengan agenda nawacita, yaitu pembangunan melalui pinggiran dengan memperkuat desa,” terang dia.
Ia menambahkan, kampung KB tidak hanya bertujuan membatasi penduduk tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan.
Dalam acara itu hadir anggota delegasi dari Bangladesh. Pihaknya berterima kasih dan senang karena diundang dalam acara tersebut. “Semoga saya bisa belajar banyak dari sini dan menerapkannya di negara saya,” ujar Ahzanul Aziz, Sekretaris Deputi Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh, yang juga anggota partner PPD.
Seperti diketahui, setelah dilaksanakan kampung KB dan intervensi berbagai pihak, dusun ini menjadi lebih baik dalam pembangunan kuantitas dan kualitasnya.
“Jumlah perempuan usia subur (PUS) dari 330 menjadi 299 orang. Peserta KB aktif dari 213 orang menjadi 239 orang pada akhir Oktober 2017. Keberhasilan juga nampak pada meningkatnya pengguna aseptor, seperti peningkatan pengguna kondom dari 3 menjadi 9, IUD dari 102 jadi 108,” ujar Hermansyah, Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internal BKKBN.