SOLOPOS.COM - Kampung Batik Laweyan (Dok/Solopos)

Kampung Batik Laweyan (Dok/Solopos)

Kampung Batik Laweyan (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 30 persen bangunan rumah cagar budaya di Kampung Batik Laweyan telah dirombak pemiliknya mengarah ke gaya bangunan modern. Perombakan tersebut cenderung menghilangkan keunikan lokal yang menjadi ciri khas Kampoeng Batik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (27/9/2013). Ia mengatakan persentase bangunan tersebut tergolong hancur.

“Kategori hancur itu digolongkan berdasarkan bangunan sudah dialih fungsikan oleh pemiliknya, hancur karena tidak terawat dan hancur karena bangunan direnovasi secara total. Sekitar 30 persen dari bangunan yang ada di Kampoeng batik,” papar salah satu anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Solo ini.

Menurutnya, masih banyak pemilik rumah yang tidak menyadari penting melesatarikan cagar budaya. Dalam merenovasi bangunan, mereka tidak memperhatikan unsur kebudayaan, heritage dan konservasi yang mengarah ke pemeliharaan dan perlindungan bangunan secara teratur untuk mempertahankan keasliannya.

“Kota yang bagus itu adalah kota yang mampu bertutur cerita lewat bangunan yang ada. Kalau seperti ini terus berlanjut, kampoeng batik bisa dikatakan akan bunuh diri secara perlahan karena bagian depan sudah terlihat gaya-gaya modern,” sesalnya.

Ia mengatakan hancurnya kampung batik lantaran belum adanya peraturan daerah yang mengatur tata cara perawatan dan konservasi bangunan cagar budaya.
Meski Laweyan telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya melaui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.03/PW.007/MKP/2010, masyarakat Laweyan masih membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak untuk menyelamatkan bangunan cagar budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya