SOLOPOS.COM - Stanley Greenberg (africasacountry.com)

Solopos.com, SOLO – Setelah Oei Hong Leong, nama Stan Greenberg belakangan juga santer dikaitkan dengan langkah Jokowi sebagai capres. Capres dari PDIP ini dituding menggunakan jasa peracik strategi pemenangan Barack Obama untuk upaya pemenangannya dalam Pilpres 2014.

Stan Greenberg memperoleh gelar sarjana dari Universitas Miami dan PhD dari Universitas Harvard, dan merupakan CEO Greenberg Quinlan Rosner, firma polling dan konsultan politik. Bersama James Carville dan Bob Shrum, dia mendirikan Democracy Corps, organisasi non-profit yang senantiasa mempelajari strategi politik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Stand Greenberg dikenal ahli strategi pemenangan pemilu. Bersama GQR, Greenberg telah terbukti mengantarkan Bill Clinton menjadi presiden AS untuk dua periode. Greenberg juga diklaim berhasil mengantarkan 11 pemimpin dunia lain berhasil menduduki jabatan strategis. Termasuk salah satunya Nelson Mandela di Kongres Nasional Afrika 1994.

Ekspedisi Mudik 2024

GQR didirikannya untuk membantu politisi memenangkan pemilihan umum. Dalam situs resminya, greenbergresearch.com, secara terbuka Greenberg memperkenalkan diri. Dia membuat pencatatan lengkap mengenai riset dan memaparkan seluruh klien secara terbuka. Semuanya dapat diakses di situs resminya.

Di media sosial, pemilik akun Twitter @stangreenberg ini disebut-sebut adalah saudara Rabi Yahudi, Martin Greenberg, dan disebutkan mengusung misi strategis dari kaum Yahudi. Namun hal ini sulit dibuktikan.

Akun kontroversial @TrioMacan2000 menjadi pihak yang kali pertama mengaitkan Stan Greenberg dengan Joko Widodo. Akun ini mengambil latar belakang Greenberg yang disebutnya sebagai “Liberalis Yahudi”. Menurut akun yang sering menyerang Jokowi ini, pemberitaan positif tentang Jokowi di media-media nasional adalah rekayasa Greenberg.

Hampir seluruh media digunakan oleh Greenberg untuk menciptakan image merakyat ala Jokowi. Greenbeg juga dikatakan telah mebidani kelahiran tim sukses Jokowi di media sosial. “Stan Greenberg juga yang mengkanalisasi pendapat2 tokoh, akademisi, pengamat, aktivis dan politisi2 utk bentuk opini mendukung Jokowi,” kata akun @TrioMacan2000.

Tudingan @TrioMacan2000 sepertinya bermula dari pernyataan Stan Greenberg yang menyebut popularitas Jokowi jauh lebih tinggi dibanding partainya, PDIP. Pada 30 September 2013 silam, menurut akun ini, Greenberg dalam sebuah presentasi mengungkapkan elektabilitas Jokowi mencapai 68 persen dan melebihi partainya yang hanya memperoleh 28 persen. Greenberg menyebut elektabilitas ini berkat karakter Jokowi yang dikenal jujur dan dapat dipercaya.

Keterlibatan Stan Greenberg dengan misi JKW4P pun tak bisa dikonfirmasi. Bahkan sejumlah bukti menunjukkan sebaliknya. Di situs resmi GQR, greenbergresearch.com tidak muncul Jokowi sebagai salah satu klien.

Bahkan Greenberg tidak pernah mem-posting satupun pembahasan tentang Jokowi. Tuduhan tentang Greenberg membuat rekayasa dalam riset Jokowi juga tak bisa dilacak. Singkatnya, tak ada bukti Greenberg bersentuhan dengan Jokowi.

Rumor yang beredar di internet kebanyakan berdasar pada postingan akun anonim di dunia maya. Terkait hal ini, Jokowi justru tak pernah berkomentar. Tanggapan justru muncul dari sejumlah akun di jejaring sosial. Meskipun tak ada yang secara langsung membantah keterlibatan Stan Greenberg, kebanyakan menuduh rumor ini adalah bagian dari kampanye hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya