SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Jadwal kampanye calon kepala desa (cakades) peserta pemilihan kepala desa (pilkades) di tujuh desa wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen, dibatasi kurang lebih empat jam per desa selama masa kampanye, Rabu-Jumat (18-20/9/2019).

Batasan waktu tersebut dinilai menyulitkan masyarakat untuk mengetahui visi dan misi masing-masing cakades. Jadwal kampanye tersebut dibuat Panitia Desk Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Camat Karangmalang Sriyono mengakui pemerintah kecamatan hanya membuatkan jadwal sesuai permintaan panitia desa karena berkaitan dengan tugas pengamanan oleh kepolisian.

Dia menerangkan kampanye diatur Panitia Pilkades masing-masing mulai 18-20 September ini. Setiap calon menyampaikan program di masing-masing kebayanan.

Batasan waktu kurang lebih empat jam per hari itu, ujar Sriyono, sudah menjadi kesepakatan tujuh desa di Karangmalang. Dia mengatakan untuk kampanye penyampaian visi dan misi cakades memang diatur sedemikian rupa.

Selain waktu kampanye, kata dia, para cakades memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi ke warga. “Karangmalang ada delapan desa dan dua kelurahan tetapi yang menggelar pilkades hanya tujuh desa. Keputusan jadwal kampanye tersebut juga sudah mendapat persetujuan cakades dengan pertimbangan pengamanan dan anggaran,” ujar Sriyono saat dihubungi Solopos.com, Minggu (15/9/2019).

Ketua Gerakam Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Sragen, Ady Sriyono, menyampaikan pengaturan kampanye di wilayah Karangmalang diatur hanya empat jam per desa. Berdasarkan jadwal dari kecamatan, setiap hari hanya dua desa yang melaksanakan kampanye tetapi setiap desa diberi waktu satu kali kampanye padahal jadwal kampanyenya tiga hari.

Kampanye cakades yang berlangsung hanya empat jam itu dinilai jelas menyulitkan masyarakat untuk mengetahui visi dan misi cakades. Kalau batasan waktunya hanya empat jam dia menyarankan lebih baik model kampanyenya dibuat terpusat di satu tempat dengan konsep debat cakades.

“Di setiap debat, kebayanan dikasih kesempatan untuk bertanya kepada cakades mengenai visi dan misi cakades sehingga masyarakat bisa mendengar detail visi dan misi cakades,” ujar Ady.

Dia berpendapat kalau jadwalnya tiga hari dan terkendala anggaran bisa dilaksanakan satu hari dari pagi sampai sore bukan empat jam sehingga model kampanye keliling antarkebayanan bisa lebih lama.

Ketika cakades menyampaikan visi dan misinya, saran Ady, Panitia Pilkades juga harus memberi peluang bagi warga untuk bertanya terkait dengan visi dan misi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya