SOLOPOS.COM - Gedung instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Karanganyar, beberapa waktu lalu. (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR – Manajemen RSUD Karanganyar mengaku kewalahan menangani banyaknya pasien Covid-19 yang masuk. Pasalnya, hingga Rabu (30/6/2021) tercatat bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi sudah mencapai 100 persen dari daya tampung yang tersedia.

Kabid Pelayanan Medis RSUD Karanganyar, Kristanto, mengatakan kondisi meroketnya jumlah pasien Covid-19 sudah mulai muncul pada akhir pekan lalu. Menurutnya hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang mengantre di ruang isolasi IGD mencapai 25 orang per hari. Hal ini lantaran 119 tempat tidur yang disediakan sudah terisi penuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sudah berupaya menambah lagi tempat tidur isolasi semaksimal mungkin. Kami menambah 12 tempat tidur di ruang isolasi IGD dan di bangsal Wijaya Kusuma 3 sebanyak 15 tempat tidur lagi. Ini sudah maksimal kemampuan kami,” ungkap dia kepada Solopos.com, Rabu (30/6/2021).

Baca Juga: Zona Merah, Magelang Tutup Jalur Pendakian Gunung Merbabu

Kristanto mengatakan potensi penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 lebih lanjut sudah tidak memungkinkan lagi di RSUD Karanganyar. Hal ini lantaran jumlah tenaga medis yang tersedia tidak imbang dengan jumlah tempat tidur.

“Kami juga harus memikirkan kondisi kesehatan tenaga medis kami. Dokter dan perawat kami sudah overload menangani pasien. Lebih dari ini sudah tidak memungkinkan lagi,” imbuh dia.

Untuk mengurai antrean pasien di IGD, semua pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan dan tidak berisiko atau tidak bergejala langsung dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri.

“Kami metodenya sekarang berubah dari yang dipulangkan harus negatif PCR dulu saat ini menjadi yang tidak bergejala atau tidak berisiko untuk isolasi mandiri. Kami prioritaskan yang berisiko dan saturasi oksigennya di bawah 93 hingga 90,” ucap dia.

Peningkatan Pasien

Peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat menurut Kristanto menyeluruh di semua usia. Untuk pasien anak menurutnya saat ini kembali bertambah menjadi lima orang. Oleh karena itu, RSUD Karanganyar menambah tempat tidur di bangsal isolasi anak menjadi 14 unit dari sebelumnya dua unit.

“Tapi untuk keseluruhan pasien anak relatif kondisinya baik dan gejalanya ringan dengan saturasi oksigen yang baik. Tapi berbeda dengan usia remaja dan orang tua. Kemarin ada kasus meninggal remaja usia 25 tahun tanpa komorbid. Artinya saat ini virusnya memang lebih berbahaya dibandingkan gelombang pertama,” tutur dia.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Mbak You Sempat Ramal Kapan Kematiannya

Sementara itu, Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD Karanganyar, Katarina Iswati, mengatakan kebutuhan oksigen di RSUD Karanganyar terus meningkat seiring naiknya jumlah pasien. Berdasarkan laporan data per Selasa (29/6/2021) pukul 11.00 WIB, pemakaian oksigen sudah sebanyak 281 tabung per hari dari total stok sebanyak 291 tabung. Namun dia memastikan, suplai oksigen di RSUD Karanganyar masih aman mengakomodasi kebutuhan pasien.

“Setelah data laporan menipis langsung kami mintakan lagi kemarin pukul 12.30 langsung disuplai 73 tabung tambahan. Tapi memang kami akui kebutuhannya meningkat terus setiap hari,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya