SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat kunjungan ke Kalimantan Barat meminta Kapolri mengusut tuntas kasus Brigadir J, Selasa (9/8/2022). (Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA — Untuk kali keempat Presiden Joko Widodo meminta Kapolri mengusut tuntas dan mengungkap kebenaran kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Kapolri diminta tidak takut mengungkap kasus itu siapapun yang bersalah karena Presiden Jokowi berada di belakangnya.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Sejak awal saya sampaikan, usut tuntas! Jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi. Ungkap kebenaran apa adanya, sehingga jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat kepada Polri, citra Polri harus kita jaga,” tegas Jokowi singkat, di sela-sela kunjungan ke Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (9/8/2022).

Ini kali keempat perintah Presiden kepada Kapolri agar kasus Brigadir J diusut tuntas dengan seadil-adilnya.

Baca Juga: Kuasa Hukum Brigadir J: Putri Sambo Sehat, yang Terguncang Pengacaranya

Kali pertama Presiden menyampaikan hal itu pada 12 Juli 2022, atau sehari setelah Polri mengumumkan adanya kejadian baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baku tembak yang disebut Polri itu terjadi pada 8 Juli 2022 namun baru diumumkan tiga hari kemudian.

Perintah kali pertama itu disampaikan Jokowi saat kunjungan ke Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM Hari Kamis

“Ya proses hukum harus dilakukan,” tandas Jokowi ketika itu.

Perintah kedua diulang Jokowi saat bertemu pimpinan redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

“Tuntaskan. Jangan ditutupi, terbuka. Jangan sampai ada keraguan dari masyarakat,” ujar Jokowi saat itu.

Baca Juga: Tertekan dan Malu, Keluarga Minta Bharada E Berkata Jujur

Setelah kasus itu makin ramai dibahas publik, Presiden kembali bersuara. Pada 21 Juli 2022 saat kunjungan kerja di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jokowi meminta Kapolri mengusut kasus Brigadir J secara terang benderang.

“Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan. Sudah!” kata Jokowi ketika itu dengan suara serak.

Jokowi mengatakan hal itu penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Ia ingin kepercayaan publik terhadap Polri dijaga.

Baca Juga: Keluarga Bharada E Minta Perlindungan kepada Presiden Jokowi

“Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada ini. Ini yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya