SOLOPOS.COM - Lalu lintas memadati di Jl. Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Selasa (13/3/2018). Pada hari kedua simulasi manajemen rekayasa lalu-lintas (MRLL) proyek flyover Manahan, lalu lintas lebih terurai. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo ditetapkan sebagai kota terpadat di Jawa Tengah atau Jateng versi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah. Dengan jumlah penduduk 522.364 jiwa maka terdapat 11.353,27 jiwa per kilometer persegi pada 2020.

Sementara satu dekade lalu pada 2010, berdasarkan sensus yang dilakukan BPS angkanya berada di 10.852,79 jiwa per kilometer persegi. Kepala BPS Kota Solo, Totok Tavirijanto mengatakan tingkat kepadatan penduduk di Kota Solo jauh lebih tinggi dibanding Kota Semarang yang merupakan ibu kota provinsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tebing Setinggi 35 Meter di Beruk Karanganyar Longsor Timbun Jalan, Begini Penampakannya

Tingkat kepadatan penduduk di Kota Semarang hanya 4.424 jiwa per kilometer persegi. Penduduk di Kota Solo juga 10 kali lebih padat jika dibandingkan dengan kepadatan penduduk rata-rata di Jawa Tengah. Masih berdasarkan hasil sensus BPS, kepadatan penduduk rata-rata di Jateng hanya 1.113 jiwa per kilometer persegi.

“Kepadatan Solo itu 2,5 kali lipat dari Semarang. Nah, dari total 522.364 jiwa itu, sebanyak 7,99 persen populasi berumur 15-19 tahun. Mereka menjadi penduduk terbanyak di Solo. Kemudian, disusul usia 20-24 tahun sebanyak 7,86 persen. Lalu, usia 40-44 tahun sebanyak 7,74 persen,” kata dia, kepada Solopos.com, Jumat (19/3/2021).

Kelompok Umur

Totok mengatakan kelompok umur terendah ada di usia 70-74 tahun sebanyak 2,14 persen. Sementara yang berusia di atas 75 tahun lebih tinggi dengan angka 2,26 persen atau sebanyak 11.811 jiwa.

“Jumlah penduduk Solo sebanyak 94,98 persen ber-KTP Solo, kemudian sisanya KTP non-Solo. Namun, dari 94,98 persen itu sebanyak 90,41 persennya KTP dan tempat tinggalnya sama, dan sisanya KTP tidak sama dengan domisili,” beber Totok.

Baca Juga: 2 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Motor Tabrak Truk di Kawasan Patung Soedirman Boyolali

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani menyebut Solo sudah beberapa tahun terakhir menyandang predikat sebagai kota terpadat di Jateng. Selain dari angka kelahiran maupun migrasi, jumlah penduduk di Solo sudah padat sejak beberapa dekade lalu.

“Memang sudah lama dan jumlah penduduk di Solo masih terus bertambah. Solo sebagai salah satu pusat ekonomi di Jateng memang bikin banyak orang memilih tinggal di sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya