SOLOPOS.COM - Ketua Kagama Solo, KGPHA Dipokusumo, menyalurkan bantuan peti mati ke RSUD dr Moewardi, Jebres, Solo, Selasa (3/8/2021). (Istimewa/Kagama Solo)

Solopos.com, SOLO — Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau Kagama Solo menyalurkan bantuan berupa peti mati ke RSUD dr Moewardi (RSDM) Kota Solo, Selasa (3/8/2021) pagi. Hal itu merepons langkanya peti mati pada masa pandemi saat ini.

Ketua Kagama Solo, KGPHA Dipokusumo, kepada Solopos.com, mengatakan ada beberapa pertimbangan Kagama menyalurkan bantuan peti mati ke RSDM. Menurutnya, ketersediaan peti mati dinilai kurang sementara pasien positif corona yang meninggal cukup banyak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Waduh, Sudah 933 Warga Solo Meninggal Positif Corona

“Penyaluran tadi tahap awal ada 10 peti mati. Rencananya 100-an peti kami salurkan tergantung kebutuhan. Tadi Dirut RSDM menyampaikan ada penurunan jumlah pasien [corona],” paparnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, selain peti mati, Kagama telah menyalurkan bantuan untuk menunjang protokol kesehatan (prokes) seperti masker dan handsanitizer.

Baca Juga: 4.710 Mobil Diperiksa Saat Penyekatan di Jalur Masuk Solo, 707 Unit Dipaksa Putar Balik

Selain itu Kagama sedang mengkaji bantuan sembako kepada para warga terdampak pandemi. Kajian itu agar bantuan tepat sasaran. “Kami lihat dulu daftarnya setiap kelurahan. Jangan sampai double bantuan, tapi malah ada yang tidak,” imbuhnya.

Penyaluran Tahap II

Sekretaris Kagama Solo, Setyo Prakoso, mengatakan rencana penyaluran peti mati tahap dua akan diserahkan ke seluruh rumah sakit di Soloraya. Bantuan ke RSDM merupakan tahap awal.

Baca Juga: Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Solo Melonjak 4 Kali Lipat, Penggali Kubur Kewalahan

“Kagama Jateng membuat gerakan donasi peti mati dan kami melaksanakan. Kami sudah menyiapkan 125 peti untuk seluruh rumah sakit di Soloraya,” paparnya.

Menurutnya, Kagama sudah bergerak dari Jogja. Kagama memilih memberi bantuan peti mati untuk melengkapi sektor yang jarang tersentuh. Seperti kasus di kota-kota lain, ada puluhan jenazah yang tertunda pemakamannya karena tidak ada peti mati.

Baca Juga: Catat Lur! Jl Slamet Riyadi Solo Ditutup Mulai Pukul 20.30 WIB hingga 05.00 WIB

Setyo menyebut bantuan peti mati itu bukan menunjukkan doa yang buruk namun justru menghormati korban yang sudah meninggal dalam artian merawat. Ia berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya