SOLOPOS.COM - Pameran UMKM di Ndalem Joyokusuman Minggu (15/1/2023) dalam acara peringatan HUT ke-1 Solo Preneur. (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO – Selain tingkat literasi keuangan yang rendah, produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo harus memiliki daya saing. Kurasi produk UMKM dibutuhkan agar tumbuh dan tembus ke pasar global.

Pasar ekspor diharapkan tidak hanya menjadi ladang perusahaan besar Indonesia untuk ekspansi bisnisnya, melainkan bisa ditembus oleh para pelaku  UMKM. Terlebih, tren ekosistem diaspora Tanah Air tumbuh cukup pesat sehingga membuka peluang lebar bagi pelaku UMKM masuk dalam rantai pasar global.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah bersama asosiasi industri dan perdagangan berupaya meningkatkan daya saing produk agar bisa menembus pasar global. Salah satunya melalui kurasi produk yang digaungkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Para pelaku UMKM bakal mendapatkan dukungan berupa kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan. Intinya, produk UMKM harus berdaya saing,” kata  Founder Solo Preneur, Maliyana Nur Wijayanti, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (30/1/2023).

Menurut Maliyana, pelaku UMKM bisa memanfaatkan rumah kurasi sebagai sarana belajar dalam menambah wawasan bisnis serta mengembangkan produk agar naik kelas. Para pelaku UMKM juga akan didampingi saat ekspansi ke pasar global.

Akselerasi pasar ekspor bisa dilakukan dengan pola kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar. “Ini harus dilakukan setahap demi setahap karena banyak problem yang dihadapi pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya. Misalnya, pemasaran, modal hingga packaging atau kemasan,” ujar dia.

Pengurus Kadin Solo itu tak memungkiri tingkat literasi keuangan para pelaku UMKM perlu digenjot. Sebenarnya, para pelaku usaha telah melakukan pengelolaan keuangan namun secara sederhana. Misalnya, pelaporan keuangan, pencatatan keuangan, hingga penganggaran keuangan.

Agar tak terjebak iming-iming investasi ilegal, pemerintah bersama lembaga keuangan terkait harus mengedukasi para pelaku UMKM secara masif. “Begitu pula dengan transformasi digital bagi pelaku UMKM. Banyak pelaku UMKM yang berasal dari kalangan tua harus didampingi saat mendaftar e-katalog. Jadi dinamika di sektor UMKM sangat komplek,”ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya