SOLOPOS.COM - Kapolsek Radudongkal (Kiri) bersama Mbah Tawen (Tengah) dan anak bunngsunya Karyadi (Kanan) (Sumber:Detik.com)

Solopos.com, PEMALANG — Masih ingat  dengan sosok Mbah Tawen asal Desa Kalimas, Kecamatan Radudongkal, Kabupaten Pemalang yang viral karena kabarnya diperlakukan kurang pantas dan sering dimaki oleh anaknya sendiri? Kabar itu rupanya telah diklarifikasi oleh Kepala Desa setempat bahwa sebenarnya berita itu tidak seperti yang dikira netizen.

Mengutip Detik.com, Kamis (1/7/2021), Kepala Desa Kalimas, Mujiono menjelaskan bahwa kabar terkait perlakuan anak bungsu Mbah Tawen yang semena-mena ini tidak benar. Sang anak yang terdengar memaki karena sebenarnya sang anak bungsu  memang harus berbicara keras kepada Mbah Tawen yang sudah lansia di mana pendengarannya sudah berkurang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mujiono yang juga merupakan tetangga depan rumah Mbah Tawen ini menjelaskan bahwa sosok Mbah Tawen adalah pribadi yang tidak kenal lelah meskipun sudah memasuki usia senja. Jika lelah dari rutinitiasnya, Mbah Tawen selalu duduk  di kursi lincak seperti dalam video yang viral pada pertengahan Juni 2021 silam.

Baca Juga: Gadis Pemalang Ini Viral Karena Namanya Hanya 1 Abjad

Sehari-hari, Mbah tawen memang tinggal bersama anak bungsunya Karyadi. Anak pertama Mbah Tawen tinggal di rumah sebelah, sedangkan anak keduanya tinggal di komplek RW (rukun warga) yang berbeda. Mujiono menyebutkan sehari-hari, Karyadi bekerja mengelola sepetak sawah dan juga melayani jasa reparasi barang elektronik.   Sementara itu, Mbah Tawen memasak dan bersih-bersih rumah.

Sosok Mbah Tawen ini sangat periang hingga membuat tetangga selalu menyapanya. Terlebih jika Mbah Tawen berjalan seorang diri di malam hari, selalu ada warga yang mengikuti karena takut jika Mbah Tawen tersesat.

Mujiono juga menyebutkan bahwa Mbah Tawen merupakan sosok yang  ramah kepada  siapapun meski belum kenal. Terbukti, saat didatangi oleh Kapolsek Radudongkal yang datang ke rumah usai viralnya video di laman Instagram itu yang kabarnya sering dimaki oleh anak bungsunya.

Baca Juga : Jembatan Sirayak Pemalang, Saksi Pertempuran Lawan Belanda

Kapolsek Radudongkal itu mendapatkan rasa humor dari Mbah Tawen saat dirinya bertanya umur kepada Mbah Tawen dan dijawab kalau umurnya 20 tahun. Tak hanya itu, warga sekitar juga perhatian dengan Mbah Tawen. Sosoknya yang mudah bergaul membuat banyak tetangga yang simpati dan menaruh perhatian.

Mujiono meluruskan bahwa kalau sang anak sering memaki Mbah Tawen dikarenakan, selain pendengaran Mbah Tawen sudah lemah, kadang ada rasa hati yang sedang tidak mengenakan saja. Tidak pernah ada tindakan yang menjurus ke kekerasan fisik, hanya nada suara keras saja yang terdengar memaki namun sebenarnya tidak bermaksud memaki.

Diberitakan sebelumnya, kisah Mbah Tawen bikin heboh media sosial. Unggahan video di sosial media itu menceritakan kondisi yang memprihatinkan kehidupan nenek bersama anak bungsunya yang dikatakan kerap memaki Mbah Tawen. Sementara itu, pembuat video Tiktok yang menggambarkan keadaan Mbah Tawen yang katanya sering dimaki-maki, mengaku telah meminta maaf dan menghapus video unggahannya itu dari akun tiktoknya.

Mujiono juga menjelaskan bahwa pembuat video viral  terkait Mbah Tawen itu masih kerabat dekat, namun karena dirinya seorang perantau dan jarang berinteraksi dengan Mbah Tawen, akhirnya terjadi kesalahpahaman. Sang pembuat video sebenarnya hanya ingin memberikan pesan moral untuk selalu menghormati dan menyayangi orang tua namun justru berdampak tidak baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya