SOLOPOS.COM - Baliho bergambar Soeharto terpajang di Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jateng. (detik.com)

Solopos.com, PEKALONGAN — Baliho politikus banyak bertebaran di sejumlah daerah. Meski banyak dikritik karena dianggap tidak peka pada keadaan, tetap saja baliho yang terpasang tak berkurang. Justru bertambah.

Kini bukan hanya baliho Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Muhaimin Iskandar yang asyik mejeng. Baliho mantan Presiden Soeharto juga tak mau ketinggalan. Presiden RI era Orde Baru itu nampang di Kabupaten Pekalongan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di baliho tersebut, selain foto Soeharto, ada pula tulisan “Dirgahayu Republik Indonesia” di bawahnya ada pula tulisan “Bersama Kita Bisa”.

Lantas siapa pihak yang memasang? Apakah Siti Hardijanti Rukmana alias Mba Tutut atau Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto? Ternyata bukan keduanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti dilansir detik.com, Jumat (20/8/2021), baliho Soeharto berukuran 3 meter x 4 meter itu berada di jantung Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jateng. Berbeda dengan baliho-baliho lainnya, baliho Soeharto tersebut hanya satu.

Baliho Pak Harto itu berwarna kuning merah dan hitam dan nongkrong pertigaan jalan desa setempat, satu-satunya baliho terbesar, yang menyolok di antara bendera merah putih di sepanjang jalan.

Menurut warga, baliho itu sudah ada sejak 10 Agustus lalu. “Kalau tidak salah dipasang sejak Selasa pekan lalu tepatnya 10 Agustus,” ucap Ma’ruf, salah seorang warga setempat.

Ini Aktornya

Kepala Desa Wuled, Masduki Jazuli, mengakui baliho tersebut pesanannya. “Secara pribadi saya memasangnya dengan menggunakan uang pribadi,” katanya.

Menurutnya, dengan uang pribadi Rp300.000, dirinya memesan baliho dan memasangnya di pinggir jalan. “Saya sangat suka dengan Pak Harto. Intinya itu,” ucapnya.

Baca Juga: Wkwk! Hik Mas Alex Pasang Baliho Kepak Sayap Empon-Empon, Terinspirasi Puan Maharani

Masduki menyebut tidak ada yang salah dalam pemasangan baliho Soeharto tersebut. Ia juga memastikan baliho itu tidak ada kaitan apapun dengan dinamika politik saat ini maupun perang baliho besar-besaran dari sejumlah tokoh politik.

“Saya hanya ingin mengingatkan kembali kepada para generasi muda bahwa Indonesia pernah memiliki pemimpin besar yang mampu menyejahterakan rakyatnya dengan keberhasilan swasembada beras,” terangnya.

Masduki Jazuli mengatakan baliho akan terpasang selama bulan Agustus. Selepas itu, pihaknya akan menurunkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya